[76] Rara|| Panik

294 40 4
                                    

Pukul 16

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 16.00, artinya sudah dua jam setelah pulang sekolah, Rara di rumah sendiri, Bella pergi arisan, Toni kerja, Lesti kuliah, Ridwan? Biasa lah, pria itu lagi nongkrong di rumah Randa bersama Irwan.

Saat pulang sekolah, seperti biasa, Irwan mengantar Rara pulang.

Kondisi kakinya sudah lumayan mendingan dari pada saat pertama kali jatuh.

"Uh! Nia nyebelin banget sih!" kesal Rara.

Tidak bisa dipungkiri, jika Rara sangat kesal pada Nia, tapi Rara tidak akan membalasnya, malas.

Sejak istirahat, semuanya bersikap over terhadapnya, terlebih Putri dan Irwan yang selalu berdebat tentang hal kecil, lalu hal yang sama Rara lebih memilih Ridwan sebagai penyelamatnya dan Randa serta Meli itu akan tertawa.

Rara membuka ponselnya, dan tanpa sengaja melihat tanggal di ponselnya.

"What?" dengan reflek Rara berdiri.

"Aaah!" Rara meringis dan kembali dengan posisi duduknya, lalu memegang pergelangan kakinya.

"Dasar bodoh! Udah tau sakit masih aja reflek berdiri!" gerutu Rara.

"Kak Lesti lusa ultah?" tanyanya pada diri sendiri.

"Aduh, kenapa Gue bisa lupa coba!"

"Gue belum siapin kadonya!" bingung Rara.

"Mending Gue cari kado sama persiapannya aja deh! Kalo biar besok malem tinggal dekor aja!"

Rara berdiri pelan-pelan. Meraih slingbagnya dan memasukkan ponselnya ke dalam. Waktunya belum terlalu sore buat belanja persiapan ulang tahun kakaknya.

"Gak usah ijin kali yah?" gumamnya.

"Kalo Gue ijin, Gue yakin gak akan ada yang kasih Gue ijin, mereka kan bawel!" cibir Rara.

Semuanya memang sudah mengetahui kondisi kaki Rara yang terkilir. Itu karena ulah Ridwan yang memberitahu semuanya. Membuat orang rumah langsung bersifat over padanya. Memang saat pulang sekolah, Bella dan Lesti masih di rumah, mereka baru berangkat sejak jam 3 sore tadi. Lesti ada mata kuliah sore.

Dengan langkah yang masih tertatih, Rara keluar kamarnya menuju mall.

***

Rara bingung, kado apa yang akan ia berikan untuk Lesti nanti. Ia sudah pusing sendiri, tiga puluh menit di tempat ini, namun Rara masih belum bisa menentukan kado apa yang akan ia berikan untuk sang kakak.

Masalah semua persiapan dekorasi, Rara sudah selesai membeli semua yang ia butuhkan, untungnya Rara berinisiatif untuk membeli perlengkapan terlebih dahulu ketimbang kado. Jika tadi ia memilih membeli kado terlebih dahulu, yang ada, dirinya masih belum bisa membeli satu barangpun.

"Dah lah! Gue pulang aja! Lanjut besok aja!" putus Rara.

Karena waktu juga sudah malam, nanti bisa gawat, jika dirinya kena omel.

Rara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang