[63] Rara || Balasan Rara

358 47 10
                                    

Luangkan waktu 2 detik untuk vote!
Karena vote itu gratis.

***

"Ke-kenapa kalian gak se-sekalian mati aja!" Setelah mengucapkan itu, Rara berniat pergi ke kamar dengan sesak di dada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ke-kenapa kalian gak se-sekalian mati aja!" Setelah mengucapkan itu, Rara berniat pergi ke kamar dengan sesak di dada.

Kaget? Pasti, semuanya merasa kaget dengan apa yang diucapkan oleh gadis itu.

Rara hendak berlari, namun Irwan mencekal pergelangan tangannya, membuat Rara berbalik dan menabrak dada Irwan.

"Lepash!" Kata Rara sambil menangis.

"Ra! Dengerin kita dulu!" Ucap Irwan.

"Iya, Ra dengerin alesan kita dulu!" Ucap Randa.

Rara menggeleng, "gak ada yang perlu kalian jelasin!" Ucap Rara. Rara berusaha melepaskan genggaman Irwan dan langsung berjalan masuk.

"RARA!" Teriak semuanya.

"Rara kenapa?! Tanya Bella ketika mendengar teriakan dari mereka.

"Rara marah Ma!" Kata Lesti. "Tuh kan! Kalian sih!" Kata Bella.

"Makanya jangan macem-macem!" Pungkas Toni.

"Kalian lain kali kalo mau bercanda dipikir dulu dampaknya apa!" Kata Doni.

"Yaudah, kalian selesaiin sana!" Kata Dilla.

Mereka mengangguk lalu menyusul Rara ke dalam.

***

Baru saja langkah kaki Rara akan menaiki tangga, namun gadis itu tertahan ketika Irwan kembali menarik tangannya.

Rara menatap tajam Irwan lalu menyentak tangannya, "apaan sih? Lepas!" Katanya.

Rara hendak kembali naik, namun lagi-lagi Irwan menahannya. "Dengerin dulu, Ra!"

"Apa yang harus Gue denger?" Kata Rara.

"Dek jangan lebay lah! Kita bisa jelasin!" Kata Ridwan.

Rara tertawa hambar. "Lebay? Aku lebay?" Ulang Rara sambil menatap Ridwan dan menunjuk dirinya sendiri.

"Kalian yang lebay!" Kata Rara. "Maksud kalian apasih?" Tanya Rara, air matanya kembali turun.

"Kita cuma mau liat reaksi Lo aja, ko!" Kata Irwan.

"Dan sekarang kalian puas? Kalian puas kan? Puas liat Gue menderita cuma karena khawatir sama Lo!" Rara menunjuk Irwan, "khawatir sama Abang, sama Randa! Gue khawatir sama kalian! Kalian puas?" Teriak Rara.

"Dek!" Kata Lesti.

Rara menatap Lesti, "kenapa kak? Kenapa kakak tega?" Kata Rara.

"Lo Put, kenapa Lo juga tega! Mel! Kenapa!" Teriak Rara.

Rara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang