[39] Rara || Diculik

343 43 5
                                    

Luangkan waktu 2 detik untuk vote!
Karena vote itu gratis.

Aku Lupa kalo Aku belum Up hari ini😋😋

***

Hari terus berganti, hubungan antara Irwan dan Rara semakin menjauh dan hubungan antara Rara dan Gunawan semakin dekat, sangat bahkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari terus berganti, hubungan antara Irwan dan Rara semakin menjauh dan hubungan antara Rara dan Gunawan semakin dekat, sangat bahkan.

Akhir-akhir ini, Irwan selalu bersikap menyebalkan, bahkan sejak Putri meminta Irwan menemuinya dan sedikit berbicara dengan Pria itu, Sampai saat ini Putri masih tidak terima akan sikap cuek Irwan.

"Lo kenapa sih? Perasaan tuh muka ditekuk mulu!" Kesal Rara.

Keduanya sama-sama membereskan peralatan tulis mereka karena jam pulang telah dimulai sejak 5 menit lalu, semua anak SMA Nusa Bangsa telah berbondong-bondong keluar kelas agar cepat sampai rumah. Entah mereka yang memang sibuk atau mereka yang hanya pura-pura sibuk.

"Gapapa!" Jawab Putri.

"Dasar aneh!" Cibir Rara.

"Ra!"

Rara menoleh, tersenyum pada Gunawan. "Gue disuruh keruangan Bu Mala!" Ucap Gunawan. "Lo mau balik duluan apa mau nunggu?"

Rara berpikir sejenak, "Gue nunggu aja deh!" Kata Rara.

"Oke! Gue duluan ya!" Pamit Gunawan. "Put! Duluan!"

Rara dan Putri sama-sama mengangguk.

"Gunawan!"

Gunawan menoleh kebelakang ketika Rara memanggilnya, "Gue nanti tunggu digerbang ya!"

Gunawan mengangguk dan setelahnya kembali melangkah menuju ruang BK, untuk menemui Bu Mala.

"Ra!" Panggil Putri.

Rara menatap Putri, "Lo masih belum jawab pertanyaan Gue!" Putri berucap serius.

"Yang mana?" Bingung Rara.

Putri berdecak, "Ck! Yang tanya Gunawan or Irwan!" Kesal Putri.

"Oh!" Jawab Rara dengan santai.

Putri menganga, atas jawaban Rara. Cuma Oh?

"Jadi apa jawabannya?" Kesal Putri.

Rara mengetuk dagunya menggunakan telunjuknya, "Gue pilih Lo aja deh!" Jawab Rara dan setelahnya tertawa puas melihat raut kekesalan diwajah sahabatnya.

"Mati aja sono Lo!"

"Utututut tayang-tayang!" Rara memeluk Putri. Putri berusaha melepas pelukan Rara.

"Ada alasan tersendiri buat Gue kemarin gak jawab," tutur Rara setelah menghentikan tawanya.

Putri mulai menatap dan duduk menghadap Rara, menunggu sahabatnya itu melanjutkan ceritanya.

Rara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang