[43] Rara || Ungkapan Hati

299 39 2
                                    

Luangkan waktu 2 detik untuk vote!
Karena vote itu gratis.

***

"Malam sayang!" Sapa Lesti ketika Rara duduk disebelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Malam sayang!" Sapa Lesti ketika Rara duduk disebelahnya.

"Kakak lagi sibuk yah?" Tanya Rara.

"Engga, kok! Cuma lagi selesaiin tugas aja, sebentar lagi juga kelar!" Kata Lesti.

"Mau curhat yah?" Ucap Lesti tanpa menoleh. Rara tersenyum, memang best sekali kakaknya ini.

"Kakak tau aja!" Kata Rara. Gadis itu bangkit, "aku buatin teh dulu yah, biar kakak juga semangat ngerjainnya," kata Rara.

"Aduuh! Baiknya adik kakak!" Lesti menoleh sebentar.

Rara sudah berjalan menuju dapur, berniat membuatkan teh manis untuk kakaknya.

Cukup 5 menit bagi Rara untuk membuat teh manis untuk Lesti, gadis itu kembali ke ruang tengah, meletakkan secangir teh dimeja.

"Makasih!" Kata Lesti.

"Sama-sama!" Jawab Rara. Gadis itu duduk disofa, menyenderkan punggungnya dikepala sofa, sambil bermain ponsel.

"Mau cerita apa?"

Rara terkejut, melihat Lesti sudah disampingnya, "kakak udah selesai?" Pertanyaan bodoh memang, sudah tahu Lesti duduk disampingnya, masih ditanya apa udah selesai? Apa Rara aja yang terlalu fokus pada ponselnya?

"Udah!" Jawab Lesti. "Pasti masalah hati kan?" Tebak Lesti. Rara menyengir, menandakan tebakan Lesti itu tepat.

Lesti mengangguk, membenarkan posisi duduknya, "masalah Gunawan apa Irwan?" Tanya Lesti.

"Dih kakak mah! Bawa-bawa Irwan terus!" Kata Rara kesal.

Rara merebahkan kepalanya pada kaki Lesti ketika mendapat isyarat dari Lesti. Lesti langsung mengelus rambut adik kesayangannya itu dengan pelan. "Kenapa? Bukannya kamu cinta sama Irwan?" Tanya Lesti.

"Tapi ngga buat sekarang!" Kata Rara.

"Aku udah mulai cinta sama Gunawan kak!" Jujur Rara.

Lesti diam mendengarkan.

"Kakak tau? Kemarin aku kerumah Gunawan, ketemu tante Dira mamanya Gunawan," tutur Rara.

"Oh ya?" Tanya Lesti. Rara mengangguk, "iya kak, tante Dira tiba-tiba langsung peluk aku pas baru sampe, terus kita juga banyak ngobrol-ngobrol dan aku juga diajak masak, entah kenapa ya kak, pelukan Tante Dira bikin aku nyaman kak, kaya aku peluk Bunda, sama rasanya kaya waktu aku ketemu tante Dilla, nyaman banget!"

Memang benar, bahkan kemarin Rara pulang maghrib karena terlalu asik mengobrol dengan Nandira, sampai lupa waktu.

"Bagus dong, kalo kamu merasa nyaman sama mereka, berarti mereka baik dan sayang sama kamu!"

Rara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang