Rara [END]

[10] Rara || Rooftop

Luangkan waktu 2 detik untuk vote!
Karena vote itu gratis.

Kalo Gue lagi terpuruk juga, Gue kesini, dan rasanya adem banget
~Irwan Krisdiyanto

Tak disangka, taruhan yang terjadi antara Irwan dan Rara benar-benar terjadi, dan sudah memasuki hari ketujuh, artinya satu minggu telah selesai, tinggal tersisa 3 minggu lagi.

Tiga hari pertama, Rara masih enggan untuk bersikap layaknya teman, dia masih cuek, dingin dan males bicara, membuat Irwan Ragu untuk melanjutkan, namun dihari ke empatnya Rara sedikit melunak, mungkin sadar karena ucapan Irwan. Irwan mengatakan pada Rara,

"Ra, taruhan kita itu selama satu bulan, taruhan itu buat bikin Lo jatuh hati sama Gue, kenapa Lo masih tetap sama? Taruhan ini antara Gue dan Lo, kalo Gue yang jalani sendiri, itu artinya tantangan, bukan taruhan. Sama seperti Lo yang punya syarat, Gue juga mau Lo jangan cuek. Gue udah lakuin syarat yang diminta Lo, untuk gak dekat sama siapapun, So, gue harap Lo sedikit bisa terima Gue, perlahan Ra."

Rara diam, karena apa yang dikatakan Irwan itu benar, seharusnya dirinya membantu Irwan, toh Rara gak akan tertarik kan kalo sedikit melunak? Iya! Dirinya yakin, taruhan ini tidak akan membuat dirinya jatuh hati.

Rara menghela nafas pelan, "oke, Gue coba." Irwan tersenyum dan mengacak rambut Rara, "kan makin cantik," gombal Irwan.

***

Saat ini, Irwan mengajak Rara ke area Rooftop sekolah, padahal sudah malam, entahlah apa yang Irwan pikirkan.

Rara tampak tenang menikmat semilir angin yang berhembus menerpa wajah cantiknya.

"Ini kejutan hari ketujuh buat Lo," ucapan Irwan mampu membuat Rara membuka matanya dan menatap Irwan disampingnya yang tengah menatap Dirinya.

"Karena Gue gak tahu, apa jawaban Lo 3 minggu lagi, Gue hanya ingin berbagi, siapa tahu, saat Lo butuh ketenangan, Lo bisa kesini "

"Kenapa bawa Gue kesini?" Tanya Rara.

Irwan menghadap depan, "Disini tenang, Ra. Tidak semua orang bisa kesini, cuma Gue, Ridwan dan Randa yang sering disini," kata Irwan membuat Rara juga kembali menghapad ke depan.

"Dan baru kali ini, Gue bawa orang lain kesini, Lo adalah orang ke empat yang bisa mnginjakkan kaki disini."

"Kenapa?" Tanya Rara.

"Lo anteng, gak ribet," jelas Irwan. Rara menoleh, "waktu sama yang lain, mereka bawel banget, bikin sakit kuping gue, tapi kalo Lo beda, Lo nurut apa kata Gue," lanjut Irwan.

"Nurut dalam hal wajar loh Ya," ketus Rara.

Irwan mendekat dan mengacak pelan rambut Rara, dan membuka jaketnya ketika melihat rara yang kedinginan.