[50] Rara || Ketakutan Rara

402 48 4
                                    

Luangkan waktu 2 detik untuk vote!
Karena vote itu gratis.

***

Paginya, Rara terbangun dan melihat kesamping, ada Irwan yang tengah tersenyum manis, lalu Rara melihat ke sofa, ada Lesti dan Ridwan yang tengah tertidur dalam posisi duduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Paginya, Rara terbangun dan melihat kesamping, ada Irwan yang tengah tersenyum manis, lalu Rara melihat ke sofa, ada Lesti dan Ridwan yang tengah tertidur dalam posisi duduk.

"Udah bangun?" Tanya Irwan lembut.

Semalam, saat Irwan sampai di Rumah Sakit, Irwan langsung menghampiri Ridwan. Semua masih menunggu Rara sadar, Ridwan juga menjelaskan kenapa semuanya diluar, yaitu karena Rara yang meminta, Irwan menyuruh semuanya untuk pulang dulu, biar dirinya yang gantian menjaga Rara, awalnya mereka menolak tapi dengan terpaksa mereka menurut dan akan kembali esok, tapi tidak untuk Ridwan dan Lesti mereka keukeuh untuk tetap dirumah sakit.

"Sejak kapan disini?" Rara malah balik tanya.

"Sejak semalem,"

"Ih! Malem-malem kesini! Kenapa gak pagi aja sih!" Kesal Rara.

"Gue panik, soalnya pas selesai kita telponan, Gue ketiduran, pas Gue bangun cek hape, banyak miss call dari Ridwan, kata Ridwan Lo masuk Rumah Sakit," jelas Irwan, "lagian kenapa sih? Kok bisa masuk sini?"

Rara menggidikkan bahunya acuh, "kenapa juga Lo nyuruh mereka keluar?"

Rara memalingkan wajahnya, "Gue mau sendiri, gak ada yang sayang sana Gue!" Kata Rara pelan.

Irwan menghela nafasnya, memalingkan wajah Rara kembali, agar menghadap dirinya, "kenapa ngomong gitu?" Tanya Irwan. "Kalo Lo ngomong gitu, Lo salah! Banyak yang sayang sama Lo," kata Irwan. "Lo liat Lesti, kakak Lo!" Irwan menunjuk Lesti yang masih tertidur, "Lo tahu? Dia nangis terus mikirin Lo dan baru tidur jam 3 pagi!" Jelas Irwan, "Lo liat Ridwan, walau terlihat tegar, dia rapuh didalam liat Lo sedih, dia terus nenangin Lesti dan bisa tidur jam 4 pagi!" Katanya lagi. "Dan Lo masih bilang gak ada yang sayang sama Lo?" Tanya Irwan.

Rara melihat kearah Lesti dan Ridwan, "banyak yang sayang sama Lo, ada Lesti, Ridwan, tante Bella, om Toni. Mereka sangat sayang sama Lo," kata Irwan. "Bahkan nyokap dan bokap Gue juga sayang sama Lo, terutama Gue, Gue sayang sama Lo!" Irwan menatap Rara lekat. "Jadi, stop bilang kalo gak ada yang sayang sama Lo!" Ucap Irwan mengelus rambut Rara.

Rara menangis kembali, entahlah moodnya sangat sensitiv.

Irwan menghapus air mata dipipi Rara, "Lo mau kan ngomong sama mereka?"

"Kasian loh, mereka khawatir sama Lo!" Irwan terus mengelus kepala Rara. "Mau ya?" Pinta Irwan. Rara mengangguk, Irwan tersenyum.

"Ya Allah, sayang... Kamu kenapa?"

Rara dan Irwan menoleh, mendapati Dilla yang menghampirinya bersama Doni. Rara tersenyum, "tanteee!" Girang Rara. Irwan berdiri.

Dilla mendekat, "Rara kangen tantee!" Rara berusaha untuk duduk, dibantu Irwan.

Rara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang