[74] Rara || Insiden Terlambat

290 42 8
                                    

"Dasar pemaksa!" Kesal Rara pada Irwan yang di sampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dasar pemaksa!" Kesal Rara pada Irwan yang di sampingnya.

"Kenapa sih? Kok gak mau sama Gue aja berangkatnya?" Sabar Irwan.

"Kan Meli sama Putri nginep di sini, Gue sama mereka berangkatnya!" Kata Rara.

Ya. Memang Putri dan Meli menginap di rumah Ridwan. Sudah seminggu sejak hari dimana Nia berulah lagi, kondisi sekolah kembali normal dan banyak yang meminta maaf pada Rara.

Kini, Irwan tengah duduk bersama Rara di teras Rumah Ridwan, sedangkan Meli dan Putri sudah tertidur.

Ridwan? Entahlah mungkin lagi mencari cara agar tidak jomblo.

"Kan bisa, Meli sama Randa, Putri sama Ridwan!" Bujuk Irwan.

"Gausah ih!" Kesal Rara.

"Gue bisa naik angkot!"

"Gak! Pokoknya besok Lo sama Gue!" Keukeuh Irwan.

"Kok maksa?" Rara menatap Irwan.

"Kok ngeyel?"

"Ih!" Decak Rara kesal.

"Yaudah lah Gue ngikut aja! Gue maksa buat gak sama Lo juga, Lo akan selalu punya cara buat Gue bareng Lo!" Sindir Rara.

Irwan terkekeh melihat kekesalan Rara. Lucu. Pria itu mengacak rambut Rara membuat gadis itu semakin kesal.

"Bisa gak sih? Gak usah acak-acak rambut. Nyebelin tau!"

"Bisa gak sih kalo marah gak usah gemesin."

"Gombal!" Cibir Rara. "Pulang sana!" Usir Rara.

"Gue baru sampe Loh!" Rajuk Irwan.

"Ga peduli, suruh siapa batu!"

Irwan memang baru sampai di rumah Ridwan sejak 5 menit lalu. Kedatangannya ke sini itu dikarenakan perdebatan kecilnya dengan Rara. Di mana Rara yang menghubungi Irwan agar besok tidak perlu menjemputnya, dan Irwan yang tidak terima walau Rara sudah menjelaskan alasannya. Dan Irwan memutuskan untuk menemui kekasihnya itu, padahal Rara sudah akan pergi ke alam mimpi.

"Gapapa! Yang penting Lo sayang sama Gue!" Irwan menggoda Rara.

"Dih! Ge-eR banget!" Sinis Rara.

"Yaudah, intinya besok Lo berangkat sama Gue!"

"Kan, percuma Gue nolak atau apapun itu. Dasar pemaksa!" Cibir Rara pelan.

"Yaudah, udah malem, masuk gih. Istirahat!"

Irwan berdiri disusul Rara. "Hm!" Jawab Rara.

"Yaudah, Gue pulang yah!"

"Hati-hati!" Peringat Rara.

"Iya. Lo langsung tidur!" Irwan mengacak rambut Rara.

Rara menggeleng. Irwan mengernyitkan dahi bingung. "Kenapa? Mau begadang? Jangan lah, udah malem gak baik!"

Rara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang