[22] Rara || Hilangnya Rara

381 59 15
                                    

Luangkan waktu 2 detik untuk vote!
Karena vote itu gratis.

***

Mereka yang benar-benar sayang padamu, akan mencarimu ketika kau tak didekat mereka.

Mereka yang benar-benar sayang padamu, akan mencarimu ketika kau tak didekat mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Putri menunduk, "Ra-Rara.. Hilang!"

T

erkejut? Tentu! Terutama Ridwan, dia sangat terkejut akan berita ini. Apa katanya? Rara hilang? Adiknya Hilang!

"Heh! Jangn bercanda kalo ngomong!" Randa mendekat dan mengomeli Putri.

Putri menatap tajam Randa, "ngapain Gue bercanda soal kaya gini? Gue juga masih punya hati kalo bercanda apalagi ditempat kaya gini! Dan Lo bilang Gue bercanda? Mikir! Banyak yang sayang sama Rara. Dia sahabat tersayang Gue, Gue gak mau dia kenapa-napa!" Putri menangis kembali. "Ini sa-salah Gue.. Hiks.."

"Gimana ceritanya Rara bisa hilang?" Nada bicara Ridwan sudah berubah jadi dingin.

Pria itu tengah menahan emosi, terlihat dari kedua tangannya yang mengepal.

Irwan yang menyadari itupun langsung mengelus pundak Ridwan. "Ceritain dari awal Put," pinta Irwan. "Nda, Lo kasih tahu Pak Dimas, ini bukan masalah kecil, kita gak akan bisa cari Rara di hutan kalo cuma berempat," katanya.

Randa mengangguk dan langsung berlari mencari keberadaan pak Dimas.

"Ja-jadi... Awalnya Gue sa-sama Ra-Rara lagi cari kayu, te-terus tiba-tiba Diyah bilang ka-kalo Gue dicari Bu Mala, awalnya Gue gak percaya, tapi Rara terus desak Gue buat pergi, dan dengan berat hati Gue nurutin apa mau Rara, tapi setelah Gue ketemu Bu Mala, Gue sadar kalo Gue dibohongi Diyah, dan Gue langsung kembali, tapi setelah Gue cari kemana-mana Gue gak bisa nemuin Rara, dan Gue pikir mungkin Rara udah balik ketenda tapi gak ada juga terus Gue kesini, siapa tahu Rara sama Lo, Bang!" Cerita Putri.

"Gak salah lagi, ini ulah Nia! Dia macem-macem sama Adik Gue!" Ridwan akan beranjak, berniat menemui Nia, namun Irwan mencegahnya.

"Kenapa Lo cegah Gue?" Kesal Ridwan.

"Lo mau apa?"

"Gue mau kasih pelajaran buat Nia!" Kata Ridwan emosi.

"Lo sabar,  Kita gak ada bukti, buat tuduh Nia lah pelakunya," ucap Irwan bijak.

"Kenapa? Lo belain Nia? Lo masih ada rasa sama Nia? Jadi Lo gak peduli sama Rara? IYA?" murka Ridwan.

Bugh!

Irwan memukul wajah Ridwan hingga Ridwan jatuh tersungkur ke tanah, membuat Putri ketakutan sendiri.

"Bang Ridwan!" Teriaknya.

"Bangsat!" Umpat Ridwan sambil mengusap darah yang mengalir disudut bibirnya. Percayalah, pukulan Irwan sangat keras. "Kenapa Lo pukul Gue, HAH!" ucapnya setelah berdiri.

Rara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang