[28] Rara|| Balasan untuk Nia

362 44 3
                                    

Luangkan waktu 2 detik untuk vote!
Karena vote itu gratis.

***

Semua perbuatan yang kita lakukan, akan ada balasannya!

Bel istirahat telah berbunyi sejak 5 menit lalu, namun ketiga pria itu masih enggan beranjak dari tempatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bel istirahat telah berbunyi sejak 5 menit lalu, namun ketiga pria itu masih enggan beranjak dari tempatnya.

"Wan!" Panggil Ridwan.

"Hm!" Gumam Irwan.

Randa hanya menunggu kelanjutan obrolan kedua sahabatnya itu.

"Gue mau tanya serius sama Lo," ucap Ridwan.

Irwan masih fokus menulis nama Rara dibukunya, "Gue akan jawab serius!" Jawabnya.

Ridwan mendengus kesal, "bacot!" Umpatnya. "Gue serius bego!" Ridwan menoyor kepala Irwan.

Sahabatnya yang satu ini sangat menyebalkan, ditambah dia juga dekat dengan adik sepupunya yang super duper menyebalkan. Jadilah Irwan semakin menyebalkan.

Irwan meletakkan pulpen yang digunakan untuk menulis tadi, "kenapa?" Tanya Irwan sambil menghadap Ridwan.

"Lo beneran sayang sama Rara?

Irwan mengernyit, "kenapa?"

"Jawab aja!" Kesal Ridwan.

"Tahu! Lama banget!" Dengus Randa.

"Yaudah! Iya, Gue jawab!" Kata Irwan.

Irwan tersenyum,"Gue beneran sayang sama adik Lo!" Ucapnya.

"Bener?" Ragu Ridwan.

"Iya. Kenapa?"

"Bukan karena..." Ridwan menggantung ucapannya. "Taruhan kan?" Lanjutnya.

"Betul tuh!" Bukan karena taruhan yang waktu Lo ditolak untuk pertama kalinya sama Rara kan? Terus Lo ngajak kita taruhan, kalo Lo dapetin Rara, Lo akan ngasih uang 10 juta sama kita kan?" Ucap Randa.

"Iya!" Jawab Irwan membenarkan. "Tapi tenang aja, itu dulu. Sekarang Gue yakin sama perasaan Gue ke Rara," ucapnya. "Bukan cuma sayang! Tapi Gue juga cinta!"

"Dan empat hari lagi, tepat sebulan Gue sama Rara taruhan, dan Gue akan nyatain perasaan Gue sama Dia!"

"Tenang aja! Gue akan jaga dia!"

***

Sejak tadi, Rara merasa kesal dengan murid baru dikelasnya itu, pasalnya pria yang diketahui bernama Gunawan itu selalu menempel pada dirinya, seolah tidak membiarkan Rara tenang.

"Di informasikan, untuk Rara, Putri, Ridwan, Irwan, Randa, Nia, Diyah dan Meli, diharapkan untuk segera ke Ruang Bk!"

Rara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang