[20] Rara || Nyaman

376 53 32
                                    

Luangkan waktu 2 detik untuk vote!
Karena vote itu gratis.

AN : siapkan hati dalam membaca Part ini!

***

Nyaman! Satu kata itu bisa menggantikan kata suka dan cinta!

"Woy! Bangun! Pacaran mulu dah!" Putri mengguncang tubuh Irwan dan Rara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Woy! Bangun! Pacaran mulu dah!" Putri mengguncang tubuh Irwan dan Rara.

Irwan membuka tudung jaketnya, menatap heran pada kedua sahabatnya serta Putri. "Udah sampe?" Tanyanya.

"Menurut Lo?" Sarkas Putri. "Weh! Santai aja dong!" Kesal Randa. Gadis disampingnya itu, sejak tadi mulutnya tidak ada henti-hentinya mengumpati Irwan dan Rara.

"Diam deh! Lagian kenapa kalian kebo banget!" Omel Putri.

Irwan merapihkan jaketnya dan melihat kesamping, dimana Rara masih tertidur dengan tangan yang masih memeluk lengan Irwan dan kepala yang masih bersender dipundak Irwan.

Irwan merapihkan rambut Rara yang menutupi wajahnya dan menepuk pelan pipi Rara membuat gadis itu menggeliat pelan. "Ngh..!"

"Udah sampe?" Tanya Rara membenarkan posisinya dengan mata yang masih tertutup. "Udah! Makanya bangun!" Kesal Putri.

Rara melirik kearah Putri, "bacot!" Dengus Rara. Gadis itu bangun dan langsung keluar dari tempat duduknya.

"Kampret emang! Dibangunin malah keluar duluan!" Kesal Ridwan.

Irwan, Ridwan, Randa serta Putri mengikuti Rara yang sudah keluar Bus.

"Nyaman banget Lo? Sampe dibangunin gak bangun-bangun?" Sindir Putri ketika sudah disamping Rara.

"Kalo iya kenapa? Kalo ngga kenapa? Lagian Gue yang rasain, jadi walaupun Gue ceritain Rasanya juga beda, karena Lo gak ngerasain," balas Rara menyebalkan.

"Dek! Kamu kok nyebelin sih?" Kata Ridwan yang sedari tadi hanya diam.

"Emang!" Balas Rara. "Udah ah, Gue mau ketenda!" Rara langsung meninggalkan yang lainnya.

"Ditinggalin terus!" Dengus keempat orang itu.

***

"Kalian dikasih waktu 15 menit untuk bersantai, setelahnya kalian akan diarahkan untuk mencari bahan untuk api unggun," Pak Dimas menjelaskan agenda yang akan dijalankan dalam waktu dekat.

Rara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang