Rara [END]

[05] Rara || Rindu Bunda

Luangkan waktu 2 detik untuk vote!
Karena vote itu gratis.

AN : Sebenarnya bisa aja aku up tiap hari, aku akan curi2 waktu dikesibukanku buat next. Tapi kayaknya ceritanya ga menarik yah? Jadi bikin aku ga semangat.. Cerita ini mah sepi☺ jadi bingung kalian suka apa ngga gituu

Rara iri sama temen-temen Rara yang masih punya Ibu, Kak.
~Tiyara Ramadhani~

"Hai! Maaf lama yah?" Tanya Nia pada Irwan.

Irwan yang tengah duduk sambil bermain ponsel pun menoleh. Seperti yang tadi pagi Irwan bilang, setelah dari rumah Ridwan, dia akan apel malming.

Irwan dan Nia memang dekat, namun hubungan keduanya tidak ada yang tahu, bahkan Ridwan yang statusnya Sahabat karib Irwan pun belum mengetahui hal ini.

Ini memang komitmen antara Nia dan Irwan, dirinya tidak akan go public sebelum resmi jadian.

"Gapapa, Ko!" Balas Irwan sambil memasukkan ponselnya pada saku celana.

"Kita mau kemana?" Tanya Nia setelah Irwan mendekat.

"Ke rumah aku aja, mama mau ketemu sama kamu," jelas Irwan.

"Oke deh!" Jawab Nia pasrah, "aku takut," cicit Nia pelan.

"Gapapa, kan ada aku!" Ucap Irwan mengelus rambut Nia.

"Eh, ada kamu Irwan!" Seru Santi.

"Tante," ucap Irwan sambil menyalami Santi. "Tante, Saya bawa anaknya dulu, mau dikenalin sama Mama," ucap Irwan.

"Boleh, asal jangan lewat dari jam 10 malem ya," pesan Santi.

"Siap tante, akan saya pastikan, anak tante yang cantik ini, akan pulang gak lebih dari jam 10, dan juga gak akan lecet!" Tandas Irwan.

"Kamu ini, ada-ada aja!" Kata Santi.

"Kalo gitu, kita pergi dulu ya Ma," pamit Nia.

"Hati-hati ya!" Ucap Santi.

Irwan dan Nia pun mulai meninggalkan rumah Nia, menggunakan motor Irwan.

Jiwa playboy Irwan memang sudah mengakar, buktinya tadi pagi dirinya gombal pada Rara dan malamnya jalan bersama Nia. Memang pantas dijuluki sebagai Raja playboy.

***

"Selamat malam kesayangannya kakak!" Ucap Lesti sambil duduk di tepi ranjang.