[42] Rara|| Bertemu

298 40 4
                                    

Luangkan waktu 2 detik untuk vote!
Karena vote itu gratis.

***

"Kita baikan kan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita baikan kan?"

Pagi ini, Ridwan sudah berada di rumah Lesti, berniat menjemput adik sepupynya itu, sikap Rara sudah kembali padanya, tidak cuek lagi, Ridwan yakin Rara sudah ngambek mode off.

Rara mengangguk, "iya! Lagian rugi lama-lama marahan sama Abang, gak ada yang bayarin makanan!" Ucap Rara sambil mengikat tali sepatunya.

"Yeh gak tulus nih!" Rajuk Ridwan.

"Hehe, ngga kok!" Rara berdiri, membenarkan letak tasnya. "Yuk!" Ajak Rara.

Ridwan menaiki motornya, disusul Rara. Kaki gadis itu juga sudah agak mendingan karena semalam sudah diurut dan membuat Rara menangis menahan sakit, dan sekarang jalannya sedikit tertatih.

Semalam juga Ridwan sangat puas meledek Rara karena gadis itu menangis, sampai Bella menegurnya agar tidak terus meledek Rara.

Motor Ridwan melaju dengan kecepatan sedang, membelah jalanan Ibu Kota dipagi hari.

"Bang!" Panggil Rara. "Nanti pulangnya aku sama Gunawan, katanya mau main kerumah dia dulu!" Ucap Rara.

Untung Ridwan tidak terlalu kencang membawa motornya, jalanan juga masih sepi kendaraan, membuat Ridwan dengan jelas mendengar ucapan Rara.

"Mau apa?"

"Gak tau juga tapi ya gapapa, aku juga mau tau mama nya Gunawan!" Kata Rara.

"Yaudah, jangan sore-sore pulangnya, izin sama Kakak dulu!"

"Siaap!"

Dua puluh menit keduanya menempuh waktu perjalanan, Ridwan memarkirkan motor tepat disebelah kanan Motor Irwan, tempat parkir biasanya.

Disitu juga ada Randa dan Irwan yang tengah menunggu Ridwan.

"Cie ada yang udah baikan nih?" Goda Randa.

Rara tersenyum, melirik Irwan sekilas lalu turun dari motor Ridwan, menyerahkan helm padanya.

"Gue dimaafin gak nih?" Kata Randa. Rara hanya mengangguk.

"Gue ke kelas duluan ya!" Setelahnya Rara berjalan cepat meninggalkan ketiga pria yang tengah menatapnya itu.

Sedikit sulit berjalan dengan kaki yang tertatih, namun Rara paksakan. Canggung rasanya berbicara dengan mereka, terutama jika ada Irwan.

"Salting tuh bocah!" Ucap Randa.

Irwan cuek saja, namun matanya terus menatap kepergian Rara, tersenyum kecil.

"Wan!" Irwan menoleh pada Ridwan. "Katanya Rara mau ke rumah Gunawan, mau ketemu nyokapnya, Lo gak cemburu?" Tanya Ridwan.

Irwan mengangguk paham, "biasa aja! Biarin aja! Lagian apa urusannya sama Gue?" Cuek Irwan.

Rara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang