[54] Rara|| Tuduhan Palsu

356 42 2
                                        

Luangkan waktu 2 detik untuk vote!
Karena vote itu gratis.

***

Tak terasa, waktu berjalan begitu cepat, satu minggu telah berlalu, Ujian Akhir Semester pun telah selesai dilaksanakan, tinggal menunggu hasil saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak terasa, waktu berjalan begitu cepat, satu minggu telah berlalu, Ujian Akhir Semester pun telah selesai dilaksanakan, tinggal menunggu hasil saja.

Namun, walaupun sudah selesai, semua murid SMA Nusa Bangsa masih diwajibkan untuk berangkat sekolah, dan itu bukanlah hal besar bagi mereka, karena tujuan utama sekolah yang sebenarnya yang dipikirkan oleh mereka adalah 'dapat jajan'.

Disini siapa yang sekolah libur, jajan juga libur?

Rara, gadis itu lebih memilih kelapangan basket bersama Putri, namun Putri tengah pergi kekantin untuk membeli minuman.

Rara fokus mendrible bola basketnya. Lapangan yang sepi semakin membuat Rara lebih leluasa.

"Kalo boleh pilih, Gue mau dirumah aja! Rebahan!" Gumam Rara sambil berjalan menuju kursi tribun.

"Putri lama Banget sih!" Kesal Rara. "Perasaan kantin gak jauh-jauh banget!"

***

"I-irwan!"

Irwan menoleh, begitupun Randa dan Ridwan. Ketiganya sama-sama mengernyit bingung ketika melihat wajah Nia yang ketakutan.

"Ngapa Lo?" Tanya Randa.

"Gu-gue... Tak-takut!" Cicit Nia. Disampingnya, Diyah setia mengelus punggung Nia.

"Ga jelas!" Cibir Irwan.

"Jelasin! Jangan basa-basi!" Omel Ridwan.

Nia mengeluarkan ponselnya, lalu menyerahkannya pada Irwan.

"Gu-gue... Dapet teror!" Kata Nia.

Ridwan dan Randa mendekat ke Irwan, lalu Irwan membaca pesan diponsel Nia.

+62 838-3762-xxxx
Jauhi Irwan klo Lo msh mau
hidup!

Gw gk main2 sm ancmn ini!

Smpe Gw liat Lo dktin Irwan, Lo akan
habis🔪🔪

#R

"Siapa yang ngancem Lo?" Tanya Irwan.

Nia menggeleng, "Gue gak tau, tapi yang jelas Gue takut!" Nia menangis pelan. "Padahal Gue gak deketin Lo!" Lanjut Nia.

"Iya! Tapi diakhir chat ada inisial R, jadi Gue rasa itu dari Rara. Karena Gue yakin yang dekat dengan Lo berinisial R cuma Rara!" Kata Diyah.

"Gue gak percaya!" Ucap Ridwan, Irwan dan Randa bersamaan.

"Tapi buktinya jelas!" Ucap Nia dan Diyah.

"Gue mohon! Bilang sama Rara untuk gak neror Gue kaya gini!" Mohon Nia.

"Tapi bukan berarti Adek Gue yang neror kan?" Kesal Ridwan.

Rara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang