[51] Rara || Seblak

384 46 1
                                    

Luangkan waktu 2 detik untuk vote!
Karena vote itu gratis.

***

Sudah 3 hari Rara pulang dari Rumah sakit, beberapa hari lagi SMA Nusa Bangsa akan mengadakan ujian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah 3 hari Rara pulang dari Rumah sakit, beberapa hari lagi SMA Nusa Bangsa akan mengadakan ujian.

Rara sudah tertidur setelah menangis karena melihat Nandira, entahlah kenapa dengan Rara, tapi setiap melihat Nandira, Rara selalu saja gemetar ketakutan dan berujung menangis.

Seperti tadi, Rara gemetar ketakutan didepan Rumah ketika sedang menyiram tanaman karena Nandira memaksanya untuk ikut, untungnya Lesti langsung datang dan menyuruh Nandira untuk pulang, walau susah, tapi Lesti bisa mengatasi itu, Nandira menurut untuk pulang.

Lesti langsung menelpon Bella agar datang kesini, sambil menunggu, Lesti membawa Rara masuk kedalam kamarnya.

Sekitar 30 menitan, Bella datang bersama Ridwan dan Irwan serta Randa yang kebetulan tengah berada dirumah Ridwan. Mereka sampai tepat setelah Rara tertidur.

Kini semuanya tengah di ruang tamu, ada Putri juga serta Meli yang baru saja datang, berniat main kerumah Rara, namun keduanya bergabung dengan mereka ketika tahu Rara tengah tidur.

"Kalian mikir aneh gak sih? Kenapa Rara bisa mendadak nangis gitu? Terus juga kalo ketemu nyokapnya Gunawan, dia selalu ketakutan gitu," ucap Irwan.

"Mungkin, Rara masih belum terima fakta ini, dia selalu menampik kenyataan ini, dia selalu memaksa pikirannya agar mengatakan semua ini hanyalah mimpi!" Tutur Bella. "Jadi saat dia ketemu Nandira, otaknya langsung menolak fakta bahwa Nandira adalah ibunya! Tapi itu menurut tante, Ya!" Kata Bella.

"Tapi bisa jadi sih, kita harus bantu Rara agar melawan ini, suapaya dia bisa terima kenyataan ini!" Ucap Lesti. "Rara gak boleh terus-terusan nolak kenyataan ini, gimanapun caranya, agar Rara terima takdir ini!" Lanjutnya.

Semua mengangguk paham, "Wan! Kita minta tolong sama Lo, supaya Lo bisa bantu Rara terima semuanya!" Ucap Ridwan.

"Bukan Gue, tapi kita semua akan bantu Rara!" Ralat Irwan.

"Kita bantu! Tapi Lo yang maju, setelah Rara tau fakta ini Rara deket sama Lo, dia nurut apa kata Lo!" Tukas Ridwan. "Kalo kita ngomong, dia gak akan denger!" Ucap Ridwan.

"Iya Irwan! Tante minta tolong sama kamu, tolong bantu Rara!" Mohon Bella.

"Tapi..."

"Wan! Waktu di rumah sakit, Rara tenang dipelukan Lo!" Kata Putri.

Irwan mengangguk, "Gue akan coba!" Kata Irwan.

***

Setelah dari rumah Rara, Meli dan Putri mengajak ketiga pria itu untuk datang ke café. Mereka menurut.

"Ada apa?" Tanya Ridwan.

"Kita mau kasih tau tentang dalang dibalik penculikan Rara beberapa hari lalu!" Kata Putri.

Rara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang