[04] Rara || Benci

569 53 14
                                    

Luangkan waktu 2 detik untuk vote!
Karena vote itu gratis.

AN : Maaf karena lama next, soalnya lagi sibuk ngurusin OSIS Dulu. Tapi diusahakan next ko.

Gue benci sama Lo! Karena Lo buat gue jatuh hati sama Lo!
~Irwan Krisdiyanto~

Gue benci sama Lo! Karena Lo buat gue jatuh hati sama Lo!~Irwan Krisdiyanto~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh! Pa, tahu gak?" Ucap Dila pada Doni, suaminya.

Doni yang sedang santai menonton acara televisi pun menoleh pada sang Istri yang duduk disebelahnya.

"Gak tahu Ma!" Jawab Doni sekenanya.

Plakk!

Satu pukulan mendarat pada lengan Doni, "ya kan belum Mama kasih tahu, jadi papa gak tahu!" Sungut Dila Kesal.

"Ya makanya Mama kasih tahu Papa biar Papa tahu!" Jawab Doni.

Terkadang Dila kesal dengan sifat Doni, sangat menyebalkan. Sepertinya sifat menyebalkannya itu menjadi hobby ketika di rumah.

"Assalamualaikum orang tua!" Sapa Irwan ketika memasuki rumah.

"Orang tua gini juga Papa-Mama kamu!" Sahut Doni.

"Wiih!" Seru Irwan, "santai pak!" Lanjutnya. "Masih pagi juga, udah romantis-romantis an. Bikin ngiri jomblo aja!" Kesal Irwan ikut duduk di samping Doni.

"Makanya bawa pacar kamu, kenalin sama kita!" Sindir Doni.

Hari sabtu ini, setelah jogging Irwan berniat akan ke rumah seseorang, tapi boleh kan jika Irwan julid pada orang tuanya?

Tapi sepertinya dirinya kualat, malah dirinya yang terkena julid Doni.

"Butuh proses, Pa!" Kesal Irwan.

"Aduh sampe lupa, Mama!" Ucap Dila. "Kemarin waktu Mama belanja, Uang mama kurang, hampir aja belanjaan Mama ada yang dikurangi," cerita Dila.

"Terus gimana Ma?" Tanya Irwan.

"Tapi untungnya ada gadis cantik yang nolongin Mama, baik banget sikapnya, walau Mama nolak, Dia tetep maksa buat bantu Mama!" Kata Dila.

"Lagian Mama, udah dikasih kesempatan malah gengsi!" Celetuk Irwan.

"Bukan gengsi, tapi Mama kamu ga enak aja, apalagi sama orang yang gak dikenal!" Bela Doni.

"Aaah! Papa, jadi makin sayang!" Ucap Dila sambil memeluk Doni dari samping.

"Bela aja terus Bela!"

"Eh! Tapi dia satu sekolah sama kamu lho Wan!" Kata Dila melepas pelukannya.

"Serius? Siapa?" Tanya Irwan.

"Namanya-"

Drrtt.. Drrtt...

Rara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang