[18] Rara || Rencana Licik Rara

419 55 39
                                    

Luangkan waktu 2 detik untuk vote!
Karena vote itu gratis.

***
Bukan licik. hanya sedikit drama untuk mendapat izin. Selagi gak merugikan orang lain, bebas kan?

~Tiyara Ramadhani~

Tiga hari menuju hari camping, dan sampai saat ini Rara belum mendapatkan izin untuk ikut, baik dari Bella, Toni bahkan Lesti, semuanya membuat Rara kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiga hari menuju hari camping, dan sampai saat ini Rara belum mendapatkan izin untuk ikut, baik dari Bella, Toni bahkan Lesti, semuanya membuat Rara kesal.

"Gue udah 17 tahun lho, masa gak boleh ikut," geramnya.

Malam ini Rara sudah berada di dalam kamarnya, bergerak tanpa arah hanya memikirkan bagaimana cara agar dirinya mendapat izin.

Sebenarnya, Rara tidak masalah jika tidak ikut pun, hanya saja setiap harinya Putri selalu menerornya agar ikut, 'maklumlah, Putri gak bisa jauh dari Rara'. Itu kata Rara, terlalu Percaya Diri memang.

Drrtt...Drrt..

Rara mengalihkan pandangan kearah ponselnya, ketika ada yang menelpon.

Irwan is Calling...

Rara langsung menerima panggilannya.

"Kenapa?" Tanya Rara.

"Mau jalan?"

Rara tampak berpikir sejenak, terlalu memikirkan bagaimana caranya agar ikut camping sangat menguras tenaga dan pikiran otaknya. "Kayaknya Gue ada ide," batin Rara.

"Gimana ya? Gue males jalan!"

"Pake Motor, Ra!" Terdengar ucapan Irwan menahan kesal.

"Ngomong yang jelas dong! Yaudah Gue tunggu, gak pake lama!" Peringat Rara.

"Bilang aja kangen apa susahnya?"

"Lo gak ngangenin tuh. Biasa aja, Lo kali yang kangen, buktinya Lo yang ngajak Gue!" Sindir Rara.

"Iya Ra. Oke, Iya. Yaudah Gue siap-siap."

Panggilan diputus oleh Rara dan langsung merebahkan dirinya pada kasur dengan kasar.

"Dek, makan dulu udah malem kamu belum makan," terdengar suara Lesti dari balik pintu.

Rara bangkit dan berjalan menuju pintu kamarnya, memasang muka ngambek dan membuka pintu. "Gak laper," katanya.

"Makan dulu, nanti sakit," Lesti tahu Rara tengah berada dalam mode ngambeknya.

Rara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang