•••COMPLETED•••
•••[[CERITA MASIH LENGKAP]]•••
Aku tantang Minimal Baca sampai part 10 dulu...
Suka? Lanjut.
Gak suka? Gapapa.
----------------------------------
Pria dengan Nama lengkap Irwan Krisdiyanto itu merasa penasaran dengan gadis yang tidak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bulan berganti bulan, minggu ke minggu, hari demi hari telah berlalu.
Kondisi Rara, Nandira juga Gunawan sudah benar-benar terjalin dengan baik.
Hubungan Rara dan Irwan juga semakin dekat, walau banyak rintangan yang terjadi. Beberapa minggu lalu, keduanya pernah berselisih paham karena hasutan Nia yang mengirimkan foto dirinya berpelukan dengan Irwan.
Rara marah. Kecewa. Walau Rara yakin itu tidak nyata, tapi tetap saja rasanya sakit, Rara juga tidak mendengarkan apa yang Irwan jelaskan karena saat itu Rara dipenuhi dengan emosi.
Kesalah pahaman itu berlangsung selama empat hari, sejak saat itu Rara terus menghindari Irwan.
Rara juga langsung meminta maaf kepada Irwan, Rara sadar dirinya salah dan mulai menyadari apa yang Irwan jelaskan itu sangat masuk akal. Irwan bilang, kalo dirinya sudah tidak mencintai Rara lagi, dia akan membicarakan secara baik-baik, bukan malah mencari pengganti di saat dirinya masih terikat hubungan dengan Rara. Lagipun kalo mau selingkuh, Irwan juga akan berpikir dua kali, buat apa selingkuh? Jika Rara sudah sangat berarti untuknya.
Dan Irwan pun memaafkan Rara, Irwan juga paham, Rara sangat emosi. Bagaimana tidak emosi ketika melihat kekasihnya berpelukan dengan orang lain?
Kejadian sebenarnya yang terjadi adalah ketika dirinya sedang menunggu seseorang yang mengirimkan pesan yang mengatakan ada hal penting yang berkaitan dengan Rara, dan dengan mudah nya Irwan percaya saja. Begitu sampai di taman, tempat mereka bertemu, tiba-tiba Nia datang dan langsung memeluknya.
Irwan langsung melepaskannya dan memarahi Nia yang tidak sopan memeluknya begitu saja. Dan Nia langsung pergi begitu saja.
Banyak hal yang mereka semua lalui beberapa waktu belakangan ini, suka duka juga mereka hadapi.
Ujian dan persiapan kelulusan pun telah mereka jalani, maklum kelas 12 jadi seperti itu.
Mereka hanya tinggal menunggu waktu dimana mereka benar-benar melepas seragam dan status pelajar SMA.
Mereka semua sudah tidak diwajibkan untuk datang ke sekolah, hitung-hitung istirahat setelah ujian.
"Bang! Abang!"
Rara mengetuk pintu kamar Ridwan.
Waktu menunjukkan pukul 7 malam.
"Kenapa?" tanya Ridwan ketika sudah membuka pintu kamarnya.
"Keluar yuk! Jalan-jalan!" ucap Rara sambil menunjukkan senyum manis.
"Ngapain Lo ngajak Gue?" tanya Ridwan menatap curiga Rara.
"Kenapa? Ya kan kita udah lama ga jalan!" kata Rara.
"Lo diputusin? Sampe Lo ngajak Gue?" tanya Ridwan.
"Ck! Ngga!" ketus Rara.
"Terus?" kata Ridwan.
"Ah! Lo bawel banget! Udah ayo kita jalan-jalan! Sekalian kan Lo belum pernah jalan sama cewe tuh! Lo kan jomblo. Nah karena Gue baik, makanya Gue ajak Lo jalan, biar Lo ga jomblo-jomblo amat! Amat aja gak jomblo!" oceh Rara.