Rara [END]

[25] Rara || Kangen

Luangkan waktu 2 detik untuk vote!
Karena vote itu gratis.

***

Soalnya Gue kangen!
~Irwan Krisdiyanto~

Ridwan menyentak kasar tangan Nia ketika mereka sudah keluar dari dalam tenda kesehatan, disusul oleh Putri, Randa juga Meli.

"Aaah! Sakit!" Ringis Nia.

"Sakit?" Tanya Ridwan. "Tapi Gue gak peduli!" Katanya. "Lo kan?" Tuduh Ridwan.

Semua yang berada diluar tenda kesehatan pun menyaksikan kejadian ini.

"Gue? Gue apa?" Tanya Nia tak paham.

"Lo yang dorong adik Gue sampe jatuh kejurang dan sekarang luka?" Murka Ridwan.

"Lo jangan ngada-ngada deh! Gue aja gak tahu Rara Hilang! Ya kali Gue yang dorong!" Elak Nia.

"Lo gak usah bersandiwara lagi. Gue udah tahu!" Tegas Ridwan.

"Ih! Batu banget sih! Dibilang bukan Gue juga. Lagian Lo tahu dari siapa? Ada buktinya?" Tantang Nia.

"Dari Gue!"

Nia menoleh kearah Meli menatap tak percaya pada sahabatnya itu. "Maksudnya?" Tanya Nia tak paham.

Meli mendekat. "Iya. Ridwan tahu dari Gue kalo Rara di jurang, Ridwan juga tahu kalo Lo yang dorong Rara sampe jatuh juga dari Gue!" Ucap Meli santai.

"Dari mana Lo tahu?" Ucap Nia.

"Oh! Berarti Lo ngaku dong kalo Lo yang dorong Rara!" Kali ini Putri yang bersuara.

"Nggak! Bukan Gue yang lakuin!" Elak Nia. "Mel. Kok Lo fitnah Gue sih? Gue kan sahabat Lo!" Ucap Nia.

"Sorry! I don't have a bad friend like you" kata Nia. "Gue juga denger sendiri, Lo ngomong sama Diyah kalo Lo dorong Rara. Jadi Gue kasih tahu Ridwan!" Kata Meli.

"Gue gak salah!"

"Lo salah!"

"Gue gak salah. Gue gak lakuin itu!" Teriak Nia.

Randa melerai mereka. "Udah! Biarin dulu aja. Kita lihat kondisi Rara dulu."

Mereka nenurut, dan masuk kembali kedalam tenda kesehatan, namun sebelum masuk, Randa berucap pada Nia.