[21] Rara || Ulah Nia

382 58 8
                                    

Luangkan waktu 2 detik untuk vote!
Karena vote itu gratis.

***
Teruslah berbuat baik, walau kebaikan kita dibalas dengan kejahatan!

***Teruslah berbuat baik, walau kebaikan kita dibalas dengan kejahatan!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ra, nanti Lo jangan jauh-jauh dari Gue!" Ucap Irwan. Rara memutar bola matanya malas, sudah 10 kali Irwan berucap seperti itu. Rara, Putri, Irwan, Randa serta Randa memang satu kelompok, itu dikarenakan Irwan yang negosiasi bersama Pak Dimas dengan alasan karena dirinya harus selalu berada disamping Rara karena perintah kakaknya yang menitipkan Rara pada Irwan. Namun tentu saja itu bohong!

"Ih, berisik banget sih!" Kesal Rara. "Mending kalian cari di tempat lain aja. Kalo Gue gak dibiarin bebas bakal lama!" Omelnya.

Baru satu langkah Rara berjalan, namun Rara kembali berhenti dan berbalik badan serta menatap ketiga Pria itu tajam. "Masih mau ngikutin Gue?" Tanya Rara.

Ketiga Pria itu menangguk polos, membuat Rara menghentakkan kakinya kesal. "Sekali lagi kalian ngikutin Gue, Gue gak mau ketemu kalian lagi!" Setelahnya Rara menarik Putri agar ikut dengannya.

"Gimana?" Tanya Randa.

"Kita turutin aja. Gue yakin Rara akan baik-baik aja," ucap Ridwan.

Dengan menghela nafas pasrah, akhirnya Irwan serta dua sahabatnya kembali ke tenda saja. Lebih baik menunggu di tenda kan?

***

"Kita tinggal jalani Rencananya!" Putus Nia pada Diyah.

Hanya berdua, Meli lebih memutuskan untuk gabung pada kelompok lainnya. Mereka berdua sudah dalam hutan, berjarak hanya 5 meter dari Rara dan Putri.

"Tugas Lo itu alihin perhatian Putri biar gak fokus pada Rara, atau Lo bawa jauh Putri gimanapun caranya!" Tutur Nia.

"Gampang!" Ucap Diyah.

Setelahnya, Diyah berjalan menuju Putri dan Rara.

"Put, Lo dipanggil Bu Mala, katanya penting," ucap Diyah.

Putri dan Rara menoleh, mendapati Diyah yang berdiri didepannya.

"Alah! Palingan Lo bohong!" Ucap Putrip ll tidak percaya.

"Yaudah sih kalo gak percaya gak papa, gak rugi buat Gue mah." Ucap Diyah dan langsung pergi.

Diyah yakin Putri akan percaya akan kebohongannya.

"Udah, Lo sana temuin dulu, siapa tahu kan bener," kata Rara.

"Tapi..."

"Udah sana, Gue lanjutin sendiri aja!" Katanya.

"Yah.. Masa gitu! Mending Lo anterin Gue dulu," kata Putr. "Biar kita cari bareng-bareng!" Lanjutnya.

"Udah lah sana ah. Nanti keburu malem Put, mending Lo samperin dulu," desis Rara.

Rara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang