[49] Rara || Penjelasan 2

386 43 4
                                    

Luangkan waktu 2 detik untuk vote!
Karena vote itu gratis.

***

Rara melepaskan pelukannya dari Bella, "te-tega!" Rara berucap sambil terisak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rara melepaskan pelukannya dari Bella, "te-tega!" Rara berucap sambil terisak.

"Ja-jadi aku gak diharapkan?"

Rara menahan matanya agar tidak tertutup, sakit rasanya jika kita tahu, kita tidak diharapkan oleh ayah kandung kita sendiri.

"Enggak, Nak!" Elak Nandira, "mama terpaksa lakuin itu!" Nandira menangis dipelukan Gunawan.

"Dua tahun setelah mama meninggalkan kamu, mama pisah dengan papa kamu, papa kamu selingkuh!"

"Stop!" Cicit Rara pelan.

"Mama udah berusaha menemui kamu, tapi selalu ada halangan untuk itu!"

Rara menutup telinganya, pipinya sudah basah. "Stoooop!" Kata Rara. "Jang-jangan di-dilanjut!" Pertahanan Rara hancur sekarang.

Bella juga sudah menangis lalu kembali memeluk Rara dari samping, Lesti, juga tak kuasa menahan tangisnya, tangan kanannya digunakan untuk membekap mulutnya sendiri sedang tangan kirinya digunakan untuk memeluk diri sendiri. Ridwan? Jangan salah, Ridwan juga menangis, namun bisa pria itu sembunyikan.

"Ma-mau ap-apapun alasannya, intinya satu, Rara gak diinginkan!" Kata Rara. "Ke-kenapa Rara harus dilahirkan jika pada akhirnya kalian tidak menginginkan kehadiran Rara?" Ucap Rara.

Nandira melepas pelukan Gunawan, dirinya berusaha mendekat kearah Rara, "s-stoop! Tan-tante ja-jangan mendekat!" Cegah Rara.

"Ini mama sayang!" Kata Nandira.

"Bu-bukan!" Kata Rara.
Gunawan kembali menuntun Nandira agar duduk disebelahnya.

"Sayang udah ya!" Ucap Bella, Bella juga sama sedihnya seperti Rara.

"Mama!" Panggil Rara pada Bella.

"Iya sayang ini Mama!" Jawab Bella menangis.

"Papa!" Rara menatap Toni, "Papa disini!" Jawab Toni.

"Kenapa? Kenapa Rara selalu dibenci?" Tanya Rara.

"Engga! Ga ada yang benci sama kamu! Semuanya sayang sama kamu!" Ucap Bella.

"Seandainya Rara tau, kehadiran Rara tidak diinginkan, Rara juga gak mau dilahirkan!" Kata Rara. "Rara juga gak mau kalo kehadiran Rara malah membuat kacau!"

"Apa Rara nakal ya ma? Pa?" Rara terus bertanya pada Bella dan Toni.

"Apa Rara senakal itu? Sampe semua masalah selalu hadir dihidup Rara?"

"Rara capek! Capek harus terus-terusan tegar! Rara capek selalu terlihat ceria! Apa Rara gak berhak bahagia?"

"Rara juga ingin bahagia!"

Rara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang