"Aruji! Selamat Tahun baru!"
Kiyo menyembulkan kepalanya, Yuri yang berada di dalam ruangannya tersenyum.
"Selamat tahun baru juga. Bukannya kalian ada tugas bersih-bersih ya?" tanya Yuri kembali merapihkan rak berisikan buku
"Aku sudah selesai~ jadi kupikir untuk menemui Aruji."
Kiyo masuk kedalam ruangan Yuri dan membantu Yuri menata buku di rak, terlihat ruangan Yuri cukup berantakan dengan banyak barang berserakan dan kardus yang menumpuk.
"Hasebe kemana aruji?"
"Ke belakang, ambil kardus lain."
"Huaa... Banyak sekali barang Aruji."
"Maa~ aku sedang memilah barang yang mana saja akan ku simpan dan ku buang, atau mungkin di pindahkan."
"Aruji ini kotak apa?"
Kiyo memperlihatkan sebuah kotak kayu persegi panjang.
"oh itu..."
Yuri mengambil kotak tersebut dan membukanya, di dalam berisikan banyak sekali kertas yang di lipat.
"Ini semua surat Kiwame kalian."
Yuri membuka salah satu surat dan memperlihatkannya pada Kiyo.
"ah, surat kiwame Higekiri." gumam Kiyo. "Aruji menyimpan semuanya?"
"fufufu~ tentu saja. Ini salah satu harta karun Aruji."
Kiyo tersipu dan memeluk sang Saniwa.
"cotto— Kiyomitsu..."
"ehehe... Ureshi..."
Yuri menghela nafas dan menepuk kepala Kiyomitsu.
"sudah-sudah... Bantu Aruji beresin ruangan Aruji, nanti malam kita makan-makan dan minum-minum."
"Aruji mau ikut minum?"
"Yakali... Gimana nanti~"
* * * *
"Aakkh! Punggungku!" keluh Kiyo
"kerja bagus... Arigatou Kiyo, Hasebe, Yagen mo."
Sebelumnya Hasebe datang bersama Yagen membantu sang Saniwa membereskan ruangannya, cukup memakan waktu tapi akhirnya beres sebelum malam tiba.
"Taishou, kardus ini mau di bawa kemana?" tanya Yagen
"Itu sampah, bakar atau kubur aja."
"kalo yang ini?"
"Itu simpen aja ke gudang, yang itu juga."
Yagen mengangguk dan pergi membawa kardus dibantu Kiyo, meninggalkan Yuri dan Hasebe.
"Aruji, apa ada yang bisa saya bantu lagi?" tanya Hasebe
"hmm... Coba kamu lihat yang lainnya, aku mau ke dapur."
"Ha'ai."
* * * *
Di dapur terlihat Shokudaikiri yang sibuk menyiapkan bahan makanan untuk nanti malam, dibantu Toudan lainnya membuat suasana dapur cukup riuh.
Benteng terlihat lebih ramai dari biasanya, banyak Toudan yang berlalu-lalang di lorong.
Yuri masuk kedalam dapur dan menyapa toudan nya, seperti chougi, nansen, dan Taikogane yang mengupas sayuran, Fudou dan kogitsunemaru mengupas bawang, azuki dan tonbokiri yang mengurus penggorengan, dan tsurumaru dan shoukudaikiri tengah membawa alat barbeque.
"ahh... Sepertinya di sini tak perlu tangan lagi." ujar sang Saniwa
"ah Aruji. Maaf Aruji tapi pekerjaannya sudah terisi semua." ujar Shoukudaikiri
"ahaha... Tak apa, aku akan mencari pekerjaan lain saja. Semangat kalian semua." Yuri melambaikan tangannya dan pergi.
Yuri pergi ke ruang tengah, di sana terlihat otegine, shizu, dan beberapa Tantou tengah mendekor ruangan.
Di ujung ruangan terlihat ookurikara, Akita, mouri, tomoe, dan suishin tengah melipat origami.
"tidak butuh tangan tambahan juga." gumam Yuri melewati ruang tengah.
Yuri melihat pintu beberapa kamar terbuka, terlihat beberapa toudan tengah membereskan kamar.
Di dalam kamar Mutsunokami, terlihat midare, shinano, ichigo, dan mutsunokami tengah memilah foto.
Honmaru miliknya terlihat lebih sibuk dari biasanya, honmaru juga terlihat lebih ramai setelah kedatangan banyak pedang baru.
Malam menjelang, Yuri tengah sibuk berdiam di depan cermin menatap pantulan wajahnya. Di belakang nya Kashuu dan Matsui tengah membenarkan obi kimono Yuri.
"kalian berlebihan tau." ujar Yuri
"ih gapapa aruji. Kapan lagi bisa dandanin Aruji." ujar Kiyo
"padahal pke kimono biasa juga gpp. Pake acara di dandanin segala." gumam Yuri
"tapi ini bagus loh aruji." Matsui mengelung rambut Yuri dan menusukan hairpin bunga Higanbana merah pemberian Hige
Yuri berdiri, Kashuu memasangkan haori transparan dan membantu Yuri keluar dari ruangan.
Mereka pergi ke ruang tengah di mana semuanya sudah berkumpul.
Dan benar saja, semua sudah berkumpul, mereka duduk memanjang membuat Yuri terdiam dan specless.
"Sumpah kalian, mirip kek Anniversary Aruji awal bulan."
Beberapa dari mereka terkekeh pelan, Yuri duduk di tempatnya dan menatap para toudan nya.
".... Sudah tak terasa dua tahun berlalu aku tinggal di sini bersama kalian. Menyenangkan bisa di bilang, sedih juga ada. Intinya... Aku senang bisa mengenal kalian." Yuri tersenyum menatap touken danshinya
"Udah-udah... Gk usah sok-nge angst, kita lanjutin pesta nya."
"Ha'ai."
Mereka semua melakukan Senrei, setelah melakukan Senrei beberapa dari mereka keluar dari ruangan mengambil Sake yang sudah di siapkan dan yang lainnya.
Sisanya keluar menuju halaman, Yuri dibantu keluar oleh Tsurumaru selaku punggawa.
Pesta cukup meriah, dengan shokudaikiri, azuki, tonbokiri memasak barbeque, para tantou dan waki bermain kembang api dan banyak pedang yang meminum sake.
Yuri sendiri lebih memilih meminum teh ditemani Tsurumaru yang duduk di sebelahnya.
"Ramainya..." gumam Yuri
"lebih ramai dari tahun sebelumnya kan Aruji?" tanya Tsurumaru menyesap sakenya
"umm... Dan semakin sulit pula aku melepas kalian." gumam Yuri tanpa suara
"Aruji ingin mengatakan sesuatu?" tanya Tsurumaru
"bukan apa-apa." jawab Yuri sembari tersenyum
Terdengar dentangan jam membuat semua menoleh, ternyata suara alarm yang di pasang Yuri di ponselnya.
"Ok semuanya, angkat gelas kalian. Kita akan merayakan nya dengan melakukan cheers."
Semua mengangkat gelas masing-masing, dentangan jam berhenti dan semua langsung berteriak.
"Selamat Tahun baru!" teriak semuanya
"Selamat tahun baru semuanya... Semoga tahun depan menjadi tahun yang lebih baik dari sebelumnya."
Semua meneguk minuman masing-masing dan kembali melanjutkan pesta dengan amat meriah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My story with Touken Ranbu
Fanfictionseorang perempuan bergelarkan Saniwa bernama Yuri Sailendrana, perempuan berdarah asli Indonesia. clotehan juga Ceritanya bersama para Touken danshi yang kerjaannya bikin ribut juga hilaf para Saniwa. motto mereka adalah "Tiada hari tanpa keributan...