"ARUJI~"
Hakata mendobrak masuk ruang kerja Yuri, yang di dalem kalem-kalem aja bawa tungku dari tanah liat dan beberapa arang.
"HEH PINTU NYA KASIAN!" teriak Yuri
Hakata cuman cengegesan.
"Aruji... AYO KITA KE OSAKA!"
"Event gali-gali dah ada kan."
Hakata ngangguk semangat, bahkan ia sudah memakai pakaian tempurnya. Yuri mengambil tungku tanah liat itu dan berjalan melewati Hakata.
Hakata hanya bisa menatap sang Saniwa bingung dan mengikutinya. Ternyata Yuri mengarah ke aula, di sana terdapat tiga teman Yuri.
"dah siap?" tanya salah satu teman Yuri
Yuri mengangkat tungku tanah liat dan meletakannya di antara mereka. Gadis bersurai blonde di sebelah Yuri menatap semua temannya bingung.
"sebenernya kalian mau ngapain?" tanya nya
"ngepet." jawab mereka
Keheningan melanda, Yuri dan teman lain tengah sibuk menyiapkan tungku tanah liat, mulai menyalakan arang dan memasuki bunga dan batok kelapa.
Di kipas² arang tersebut sampe membakar bunga juga batok kelapa tersebut. Yang lain cuman bisa diem menatap Yuri yang komat-kamit sambil ngipasin tungku.
Hakata sampe mundur karna gamau kena getahnya.
Yuri menoleh pada teman berambut blonde, begitu pula teman lainnya.
"Chou... Jadi babi nya."
"HEH LAH KOK AKU?!"
"Aku yang jaga lilin." -Yuri
"Aku yang baca mantra." -A
"Aku yang bagian niup lilin"-B"HEH APA-APAAN?!"
Yuri menyemburkan air bunga pada chou. Seketika chou berubah dan semua menahan tawa.
"PFFT"
"OINK?!!"
Chou berubah jadi babi pink dengan jubah putih melingkar di lehernya. Yuri juga teman lainnya mati-matian untuk tidak tertawa sampai Yuri tersedak ludahnya sendiri.
"pfft— ok kita mulai ngepetnya. PFFT." A membawa chou keluar dari ruangan.
"aku-ohok-akan memanggilkan toudan ku dulu."
* * *
"nih bawa."
Yuri menyerahkan Chou pada Kashuu!NonWame. Kashuu menggendong babi pink ucul dengan tatapan bingung
"ini apaan Aruji?" tanya Kashuu
"Babi ngepet." jawab Yuri menahan tawanya
"hah?"
"dah sana!"
* * * *
Tiga jam kemudian, Yuri sudah sampai di lantai 50 dengan lilin di tangan. Tawa tak henti-henti nya bergema di seluruh ruangan.
"GILA LAIN KALI BAWA CHOU AH BIAR TRIPLE EXP." teriak B sembari tertawa
"Woy... Stop woy... Kasian perutku..." Yuri tertawa sembari memegang perutnya
Sedangkan A sudah collapse duluan karna terlalu banyak tertawa.
Toudan Yuri sudah pulang membawa banyak kotak Koban, bahkan chou yang berubah jadi babi menatap ketiga temannya itu kesal.
"PFFT..."
"BUAHAHA!"
"help... Perutku... PFFT.""OINK! OINK! (CEPAT TIUP LILIN NYA!)"
"JANGAN TIUP LILIN NYA! BIARIN!!"
"BUAHAHA"
"SIMPEN LILIN NYA!"Ketiganya berlari membawa lilin dan tungku tanah liat berlari mengelilingi ruangan dengan tawa bergema.
Touken danshi Yuri hanya bisa menatap Saniwa nya itu dengan tatapan speechless.
*
*
*
*
Ahoy~
Ternyata chap yg ini lupa ku Up UwU
KAMU SEDANG MEMBACA
My story with Touken Ranbu
Fanfictionseorang perempuan bergelarkan Saniwa bernama Yuri Sailendrana, perempuan berdarah asli Indonesia. clotehan juga Ceritanya bersama para Touken danshi yang kerjaannya bikin ribut juga hilaf para Saniwa. motto mereka adalah "Tiada hari tanpa keributan...