"Tadaima!"
"Okaeri aruji— ASTOLFO!"
"NGUCAP YAS!"
"Ma-maaf aruji kaget."
Yasu cuman cengegesan.
"itu... Badan aruji kenapa?" tanya Yasu
"kenapa nya apa?"
"a-anu... Gendut— aww!"
Plak!
"Hush! Jangan ngomong gendut ke cewe!"
Yuri sentil bibir Yasu.
"ya terus Aruji kenapa? Badan nya kok jadi, rada gede gitu."
"berat badan Aruji naek. Mitsu di mana?"
"kandang kuda."
"Panggilin cik. Suruh ke ruangan aruji, sekalian panggilin juga Tomoe."
"siap."
Yasu langsung pergi manggil Tomoe sama Mitsu, di ruangan Yuri ada Yagen yang lagi beres-beres.
"oh Taishou udah... A-anu Taishou, badan taishou kok agak gem—"
"bilang aruji gemuk, kamu siap² patah." ancam Yuri
"e-enggak kok Taishou."
"Good. Ambilin Item Wame dong."
"siapa yang mau Taishou kirim wame?"
Yuri senyum.
"Tomoe."
"Lah. Mida udah ngerek pengen wame loh Taishou."
Yagen nyerahin satu set Item kiwame.
"entar aja bagian dia mah. Fokus dulu sama yang gede². Next target Nihongou."
Pintu shoji di buka, Yasu masuk sama Tomoe dan Mitsu.
"Aruji kok badan nya—"
"ngomong aruji gendut. Siap² kalian aruji patahin."
Keduanya langsung mingkem.
"Jadi gini. Seminggu kedepan nya tolong buatin aruji makanan berbahan dasar kalori rendah, bahan nya? Cek mbah google. Pake tablet aruji noh."
Yuri nyerahin Tablet yang biasa di pake nya ke Mitsu.
"dan Tomoe. Kamu kemarin² minta Kiwame 'kan? Nah... Terkabul."
Yagen nyerahin satu set Item Kiwame.
"Lah aku kapan aruji?" tanya Yasu
"kamu entar aja. Lv mu masih 71, blom masuk target. Tar kalau masuk, Insyallah kamu kiwame."
"Aruji kiwame Tomoe niat gaet pedang anyar ya?" tanya Mitsu
"lebih tepatnya gaet Naginata anyar. Aruji demen Naginata dan tamatin map 7-2. Lagipula... Tempat kita udh sempit."
"iya juga sih." gumam Yagen
"beli ruangan baru itu mahal. Sampe 1 juta. Mening buat bayar hutang." ujar Yuri
"tomoe berangkat sekarang yuk."
Yuri dorong Tomoe sampai ke gerbang.
* * * *
Tomoe agak nunduk biar Yuri lebih gampang pasangain jubah nya."Hati-hati di jalan. Jangan mengkol sana-sini, langsung ke tujuan kamu ya."
"Ha'ai aruji."
"Jangan lupa balik juga. Awas kmau kalau gk balik, aruji kirim Kebisshi."
"lah emang bisa?" tanya Yagen
"bisa-in aja gen. Tinggal nyari mereka di map yang sudah terinfeksi Kebisshi, terus di giring ke tempat tomoe." jawab Yuri ngasal
Yang lain cuman bisa sweetdrop, Tomoe senyum.
"Ha'ai aruji, saya akan segera pulang."
"Hati-hati ya— huft!"
Tomoe langsung meluk Yuri, sambil memandang remeh Hasebe yang di tahan Yagen.
"Sabar be! Jangan di belek, entar aruji yang ngamuk." wanti Yagen
"Smiting lagi, gampang."
"Gampang matamu." kesel Hotaru. "Resouce kita habis waktu itu gara² aruji ngidam Naginata, syukur² Iwa sama Tomoe ke gaet. Itupun waktunya gk singkat."
Yuri lepasin pelukan Tomoe dan mengelus pucuk kepalanya.
"Ittekimasu aruji."
"Itterashai."
Kiyo narik-narik ujung kimono Yuri.
"Aruji, ayo masuk... Mitsu udah siapin sarapan."
"iya."
KAMU SEDANG MEMBACA
My story with Touken Ranbu
Fanfictionseorang perempuan bergelarkan Saniwa bernama Yuri Sailendrana, perempuan berdarah asli Indonesia. clotehan juga Ceritanya bersama para Touken danshi yang kerjaannya bikin ribut juga hilaf para Saniwa. motto mereka adalah "Tiada hari tanpa keributan...