Touken danshi milik Yuri tengah berkumpul di halaman depan karna sedang mengadakan acara penyambutan toudan baru.
Bagaimana dengan Yuri? Sang Saniwa berada di ruangannya tengah menuliskan sesuatu dan tablet di depannya menyala memperlihatkan beberapa wajah orang-orang.
Setelah merasa cukup menulis, Yuri bergegas pergi ke bawah dengan tangan kiri memegang tablet dan tangan kanan memegang kertas yang di lipat.
Halaman cukup ramai, bahkan Hasebe pasrah melihat kelakuan toudan lain yang mulai menggila dengan banyak botol sake berserakan di rumput.
"Kenapa sih... JIKAN SHOKOGUN HARUS MENGINFASI ERA SENGOKU MULU?! UDAH ITU ODA NOBUNAGA TEROS YANG DI GANGGU?!"
Semua menoleh, terlihat sang saniwa yang terkekeh dengan tablet di tengan nya yang di angkat.
Ternyata suara itu keluar dari tablet milik Yuri, sang Saniwa tengah mengobrol dengan teman nya.
"Kena pula harus oda terus?!" kesalnya
"kalo oda gk ada era Sengoku gk akan rame. Buku sejarah kalo ada oda jdi 5cm, kalo gk ada 1cm." gelak Yuri
"ehh... Iya ya."
"kalo oda gk ada, era kedepannya gimana..."Yuri terlihat asik mengobrol dengan teman nya via tablet, sampai tak sadar di tatap oleh touken danshinya.
"oh ya, Hasebe... Ini tugas untuk besok."
Yuri menyerahkan kertas yang dilipat pada hasebe, sang empu membuka kertas tersebut dan membacanya sejenak.
"ha'ai aruji..."
"lagi sama toudanmu? Keliatannya rame banget."
"lagi party?"
"wihh... Ada acara apaan tuh~""gak lah... Biasa— oh ya aku mau menunjukan sesuatu pada kalian."
"apaan tuh?"
"gibah kah?""wait."
Yuri menoleh kesana kemari mencari sesuatu, sampai matanya melihat toudan baru diantara Gou Family.
Yuri melambaikan tangannya dan menunjuk toudan baru itu untuk menghampirinya. Toudan baru yang sadar segera menghampiri sang saniwa, Yuri mletakan jarinya di bibir meminta toudan baru itu diam.
Yuri membisikan sesuatu dan toudan baru itu mengangguk mengerti. Yuri kembali pada Tablet dan tersenyum.
"ok... Siap ya. Dalam kehitungan ketiga... Aku akan kasih kalian Suprise, oke.."
"ok cepet."
"gass cepet.""Tiga... Dua... Satu—"
Yuri membalikan tablet dan memperlihatkan toudan baru pada teman-temannya.
Toudan baru itu tersenyum dan memiringkan sedikit kepalanya.
"astaga..."
"What the..."
"...."
"se-sejak... Sejak—""SEJAK KAPAN LO PUNYA SAMIDARE?!"
Yuri menahan tawanya dan meminta pedang barunya—Samidare gou memperkenalkan dirinya pada teman-temannya.
"Gō yoshihiro ga saku-gatana, meibutsu, Samidare Gou. Yoroshiku Aruji-tachi... Wan."
"THE HELL?!"
"SAMIDARE ANJIR"
"AAAAA...."Yuri menatap kearah lain sembari menahan tawanya.
"Sejak kapan dapet samidare?!" tanya salah satu teman Yuri
"pfft... Ta-tadi... Pfft..."
"UDAH SERATUS REBU AJA LO!"
"AAAA PENGEN!"
"TADI DIA BILANG WAN KAN?!"Yuri melmparkan tabletnya pada hasebe dan terduduk sembari memukul-mukul lantai menahan tawanya.
"pe-perutku... Pfft...." cicit Yuri
Yuri melambaikan tangannya pada Samidare seakan mengode sesuatu, samidare yang mengerti mengangguk kecil dan menatap layar tablet.
"Saya sangat menunggu kedatangan aruji-tachi menjemput saya... Apa... Aruji mau menjemput saya?" tanya Samidare memelas
"KYAAA! INI GK BAIK BUAT JANTUNGKU WOY!"
"YURI KAU MENYEBALKAN!"
"IYA NAK ENTAR ARUJI JEMPUT KAMU YA!"
"KOUSETSU SIAPIN TIM KITA CARI INU!""KYAHAHA! astaga garemin kalian itu memang yang terbaik!" gelak Yuri
"sialan kau Yuri..."
"gue off, mau nyari inu~"
"jantung ku woy...""dah ah~ semangat nyari Samidare nya—pfft.... Btw, Jii~"
"hah?" respon salah satu teman Yuri
"aku ada hadiah buat Jii~ cotto ne~"
Yuri menyuruh buzen mendekat dan memakaikannya inu mimi lalu berbisik. Yuri mendorong Buzen mendekat ke tabletnya.
"Astagfirullah..." gumam teman Yuri
"Sampe istigfar segala." kekeh Yuri
Buzen memiringkan kepalanya dan tersenyum.
"wan?"
"AAAAA! KAGAK ADA AKHLAK!"
"WWWW! KAPAN LAGI KAN BISA GODAIN JII~"
"KOKORO KU TAK KUAT MENAHAN INI! I'AM OFF!"
Yuri tergelak dan menutup telpon dan mengambil nafas panjang, Yuri emnoleh pada samidare dan menepuk kepalanya.
"Arigatou na... Buzen mo."
"ha'ai yo."
Yuri memasangkan sesuatu pada jaket Samidare, sebuah pin gold bergambarkan bunga lily.
"Hadiah dariku, jaga baik-baik ya."
"ha'ai... Arigatou Aruji."
KAMU SEDANG MEMBACA
My story with Touken Ranbu
Fanfictionseorang perempuan bergelarkan Saniwa bernama Yuri Sailendrana, perempuan berdarah asli Indonesia. clotehan juga Ceritanya bersama para Touken danshi yang kerjaannya bikin ribut juga hilaf para Saniwa. motto mereka adalah "Tiada hari tanpa keributan...