Yuri lagi goleran di sebelah Izuminokami yang lagi nonton komedi bareng Shinsengumi yang lain.
"Buahaha!"
"ijum tawa nya di kontrol, hey!"
Horikawa sama yang lain cuman bisa geleng-geleng ngeliat ijum ketawa ngakak.
"kalau ada Hasebe, ijum langsung muterin citadel." kata Kiyo
"bener, sambil ijum teriak manggil hori atau enggak kasen." kata yasu
Yang lain ketawa dan Izuminokami mendekil sebal, Yuri ikut ketawa.
"bosen iih... Mau cari kunci gk?" tawar Yuri
"lah, bukan nya target nya udah nyampe. Niat nyari item kiwame sama ofuda doang kan." kata Nagasone
"iya... Tapi itu kunci sisa 21 lagi, mau dipake gk nih?"
"pake aja lah aruji, lumayan kalau dapet resouce."
"yaudah, ada yang mau ikut gk?"
Kiyo, yasu sama hori ngangkat tangan.
"yang lain?"
"pass aruji, lagi rame." kata Izuminokami di setujui nagasone
"yaudah, yuk ah."
* * * *
Di gudang yuri lagi nyerahin masing-masing lima kunci.
"yang mana dulu aruji?" tanya hori
"acak aja."
Hori buka salah satu box dan dapet resouce, yasu buka box dan dapet sama begitu pula kiyo.
"resouce semua?"
"iya."
"aruji dapet apa?" tanya yasu
"belom buka, bingung mau buka yang mana. Apa dari awal aja ya?"
"coba aja, kali aja dapet gramafon."
Yuri masukin kunci dan buka box.
"miaw..."
"eh... AAAARRGGHHH!!!"
Yuri membelak kaget, Nansen mau bangun tapi yuri langsung nutup lagi. Yuri noleh horror.
"bakar yuk."
"jangan aruji!"
Dan akhirnya nansen Yuri simpen di dalem lemari kamarnya dengan gembok mengelilingi box, jangan lupakan teriakan Nansen yang membuat telinga sakit.
Sampai Chougi datang dan memarahi sang Saniwa karna mengunci Nansen.
Ini... Beneran, AKU KAGET BANGET MALAH DEPET DIA! niat nya gk dapetin dia, yahh... Dia malah dateng :( bukan nya enggk bersyukur atau apa, tapi... Plis deh, ruangan nya jdi sisa 2 :(
KAMU SEDANG MEMBACA
My story with Touken Ranbu
Fanfictionseorang perempuan bergelarkan Saniwa bernama Yuri Sailendrana, perempuan berdarah asli Indonesia. clotehan juga Ceritanya bersama para Touken danshi yang kerjaannya bikin ribut juga hilaf para Saniwa. motto mereka adalah "Tiada hari tanpa keributan...