First snow

140 14 0
                                    

Udara di Honmaru— Yuritadel yang biasanya nya cukup hangat berganti menjadi dingin, cuaca nya berubah dan itu membuat Yuri nge-drop mendadak karna perubahan cuaca.

Yuri yang biasanya duduk ataupun bermain bersama para Toudannya kini berbaring di atas kasur futon, tak lupa Hasebe yang senantiasa menemani tuannya tersebut.

"Aruji mau minum?"

"boleh be, Aruji haus."

Hasebe bantu Yuri duduk, nyodorin gelas plastik berisikan air.

"uukh... Nyebelin banget sih, mana masih banyak tugas."

"sabar Aruji, yagen lagi buat obat."

Yuri cuman bisa ngangguk-angguk lemes, udah dua hari Yuri diem di kamarnya, ngeringkuk dalem selimut.

Terdengar suara ribut di luar kamar Yuri, Hasebe langsung bangkit dan jalan menuju pintu, niatnya mau marahin orang-orang yang berisik di depan kamar sang Tuan.

Trak!

"Jangan berisik! Aruji lagi sakit!"

"go-gomen Hasebe-san... Ka-kami hanya ingin memberitahu, kalau Salju turun!"

"eh?"

Yuri merangkak pelan, duduk di ambang pintu dengan jubah haori menyelimuti dirinya.

"Salju?" beo Yuri

"i-iya Aruji!"

Hasebe berjalan menuju jendela dan membukanya, benar saja Salju turun perlahan. Yuri berbinar-binar saat melihat salju tersebut.

"be... Aruji pengen pegang!"

"tapi Aruji, udaranya dingin banget."

"cepet iih! Aruji tiba-tiba ngidam pengen pegang salju!"

Hasebe pasrah, bantu Yuri berdiri dan memapahnya mendekati jendela. Yuri menghembuskan nafasnya membuat nafasnya beruap.

"hebat... Baru kali ini Aruji liat salju..."

"loh, emang di negara Aruji gk ada salju?" tanya Tsurumaru yang tiba-tiba ada di belakang Yuri

"enggk, negara Aruji Tropis— cuman ada dua musim doang, Musim kemarau sama musim hujan."

Yuri ngulurin tangannya, salju perlahan menyentuh kulit Yuri membuat sensasi dingin.

"huaa... Dingin!" kekeh Yuri "Be! Aruji pengen main salju!"

"Gk boleh! Aruji masih sakit!"

"bentar be..."

"Gk boleh Aruji, entar kambuh lagi..."

"ish... Tapi kalau Aruji udah sembuh, Aruji pengen main salju ya!"

Hasebe diem sebentar, mengangguk setuju sembari menghela nafas.

"Tapi gk boleh lama-lama."

"siap!"

* * * *

Omake;

"be kalau gk salah bunga Camelia merah lagi mekar kan kalau lagi salju begini 'kan?"

Hasebe ngangguk

"etto... Aruji pengen liat, boleh? Pliss..."

Hasebe diam agak lama.

"tapi pakai jaket tebal ya Aruji."

"siap be! Jaketnya ada di dalem lemari, digantungin."

Hasebe ngangguk, ninggalin Yuri sebentar dan kembali dengan jaket tebal berbulu coklat di bagian lehernya.

"yang ini Aruji?"

"iya yang itu."

Hasebe pakein jaketnya, terus nuntun Yuri menuju taman belakang. Di taman belakang salju turun menutupi tanah, terlihat semak-semak bunga Camelia merah yang sengaja Yuri tanam dekat kolam ikan.

"ayo be!"

"sebentar Aruji,"

Hasebe bantu Yuri turun, perlahan mendekati semak-semak bunga Camelia tersebut. Salju tipis menutupi helaian bunga merah Camelia juga daunya.

 Salju tipis menutupi helaian bunga merah Camelia juga daunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cantik banget..."

Hasebe metik salah satu bunga dan menyodorkan nya pada Yuri.

"Hora... Sekarang kita kembali ya Aruji. Lama kelamaan cuaca nya tambah dingin."

"huft... Iya-iya."

Yuri ngambil bunga Camelia tersebut dan memegangnya erat, Hasebe menuntun Yuri kembali ke kamar.

My story with Touken RanbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang