"Yagen, liat Aruji gk?"
Yagen yang baru aja pulang noleh.
"Tadi sih Taishou pergi ke sana."
Yagen nunjuk lorong sebelah kanan.
"oke."
Hasebe niat nyari Yuri buat ijin ikut masuk tim, udah lama dia enggk Lvling pikirnya.
"Lah... Aruji kemana sih."
Hasebe udah keliling tapi enggk nemu, sampa nanya para penghuna Honmaru tapi pada enggak keliat kecuali sesaat setelah pulang map event.
Hasebe belok ke arah dimana ruang smiting dan ruangan troops berada, terlihat pintu ruang Smiting terbuka.
"Aruji, apa anda ada di—"
Yuri noleh, ternyata Yuri lagi nge-burn pedang dibantu tukang smiting. Hasebe kicep.
"A-aruji... A-aruji lagi ngapain?" tanya Hasebe agak mundur
"hmm? Nge-burn."
"burn... Siapa?"
Yuri tersenyum dan nunjuk pedang yang lagi di burn.
"Chiyoganemaru." ujar Yuri polos
"ASTAGA ARUJI! KOK DI BURN?!" tanya Hasebe nge-gass
"MIKIR DONG BE! STORAGE KITA ABIS!" jerit Yuri
"ya tapi gk gini juga!"
"lagipula... Aruji gk minat! Pedang kita udah kebanyakan!"
Hasebe faceplam.
"Terus, kalau yang keluar Hachoumou?"
"simpen."
Hasebe Faceplam part 2
"kalau nanti buat Special investigation, kiyo gimana?"
"Gimana nanti... Kalau aja Len lagi di jepang lagi, pengen bnget nitip beliin Touken ranbu Coint. Masalah duit kan bisa di transfer."
Yuri bergumam panjang, Hasebe cuman bisa geleng-geleng terus liat Pedang Chiyaganemaru yang lagi di burn.
Hasebe meringis melihat bara api yang melelehkan Chiyoganemaru, rasanya ngilu.
"Heh, ngapain liatin pembakaran, ayo ke ruang makan, yang lain udah nunggu."
Yuri udah nunggu di ambang pintu sambil nyender, Hasebe menghela nafas dan ikut.
"Aruji sadis." gumam Hasebe bergeridik.
KAMU SEDANG MEMBACA
My story with Touken Ranbu
Fanfictionseorang perempuan bergelarkan Saniwa bernama Yuri Sailendrana, perempuan berdarah asli Indonesia. clotehan juga Ceritanya bersama para Touken danshi yang kerjaannya bikin ribut juga hilaf para Saniwa. motto mereka adalah "Tiada hari tanpa keributan...