Malem-malem Yuri lagi ngadem di kamar Sanjou, Kogitsunemaru ngajak Yuri minum sayangnya Yuri gk bisa minum dan lebih memilih minum teh bareng imano.
"Aruji aaa~"
Imano menyodorkan potongan kue keju buatan Azuki yang dibawa Iwatooshi dan Imano sendiri.
Yuri melahap potongan kue tersebut.
"Oishi..."
"Aruji terlalu sibuk mengurus Unit 1 yang pergi ke Tenpou Edo dan jarang bermain lagi~" keluh Imano
"gomen-gomen..."
"mou! Lain kalo tolong bermainlah dengan saya!" rengek Imano
"Ha'ai-ha'ai~"
"benar aruji, aruji terlalu sibuk mengurus benteng atau tidak kemari." keluh Mikazuki
"ehehe... Maafkan aku, mau bagaimana lagi kan."
Mikazuki meminum sakenya. Ponsel milik Yuri berdering terus menerus, Yuri membuka ponselnya dan melihat apa yang baru saja masuk.
Ternyata hanya pesan dari teman-temannya. Tak lama Yuri menyeritkan dahinya dan pindah dari aplikasi pesan ke Twitter.
"WHAT THE?! KOK BISA?!" Jerit Yuri
"ada apa Nushi-sama?" tanya Kogi
".... MIKAZUKI KENA CORONA! NOO!"
"mikazuki?"
Seketika sanjou-gumi yang lain menatap Mikazuki yang menunjuk dirinya sendiri.
"Aruji... Tapi saya ada di sini." ujar Mikazuki menyentuh pundak Yuri
"Bukan kamunya! Tapi yang mainin kamu di Myu! Mario kuroba! Dia positive! Noo! Jangan bilang dia gk bakal main tahun depan?! No no no! Plis jangan! Aku masih mau liat Mario perform! Gamau di ganti!"
Yuri jerit-jerit gk jelas sambil mukul-mukul tatami. Sanjou-gumi hanya bisa menatap kelakuan sang Saniwa. Mikazuki mendekat dan menepuk pundak sang Saniwa, ia membuka tangannya lebar-lebar.
"Hora aruji... Nakanaide, ore wa daijobu dakara... Nakanaide ne Aruji?"
Bukannya berhenti nangis, Yuri malah nangis menjadi-jadi. Mikazuki tertawa dan menarik Yuri dan memeluknya.
"yoshi-yoshi..."
"hiks... Jiji... Tahun depan bakal perform kan?" cicit Yuri mengulurkan tangannya menyentuh pipi sang rembulan
Mikazuki tersenyum dan mengangguk. Sanjou-gumi lain menghela nafas dan membiarkan Yuri tidur di pelukan sang rembulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My story with Touken Ranbu
Fanfictionseorang perempuan bergelarkan Saniwa bernama Yuri Sailendrana, perempuan berdarah asli Indonesia. clotehan juga Ceritanya bersama para Touken danshi yang kerjaannya bikin ribut juga hilaf para Saniwa. motto mereka adalah "Tiada hari tanpa keributan...