"Aruji Salju!"
Akita dan Awataguchi lain ditambah pedang lainnya, bermain di antara tumpukan salju. Yuri sendiri lebih memilih diam di engawa dengan jaket tebal dengan bulu yang lembut di lehernya.
Menatap Touken danshi nya yang bersenang-senang bermain salju, di sudut dan sekeliling pagar ditumbuhi bunga camellia merah membuat kontras dengan warna salju.
"Aruji gk ikut main?" tanya Tomoe
"enggak ahh~ mau diem aja, kalian aja yang main. Kalo kelamaan main nanti asma Aruji kalian ini kambuh~"
Yuri mengerucutkan bibirnya, Tomoe tersenyum.
"kalau begitu biar saya buatkan teh."
"Ung!"
Tomoe bangkit dan pergi kedapur untuk membuatkan teh, Yuri sibuk menatap Touken danshi nya yang bermain dan mulai melakukan perang bola salju.
Tawa di mana-mana membuat Yuri tak bisa berhenti tersenyum.
"ini... Tahun ketiga kan, Aruji lihat salju."
Yuri menoleh, mendapati Kiyomitsu yang mengosokan kedua tangannya.
"iya."
Yuri menarik tangan Kiyomitsu dan memegang erat, mencoba mengalirkan energi spiritual nya agar Kiyomitsu tetap hangat.
"Kali ini juga penghuni Honmaru tambah banyak, saking banyak nya... Sampe ramai."
Yuri tertawa pelan.
"Aku menyukai nya~"
"kalo kiyo?"
"Very~"
Kiyomitsu tersipu dan menyenderkan kepalanya di pundak Yuri dengan tangan saling bergandengan.
Tak lama Tomoe datang dengan nampan berisikan secangkir teh dengan teko kramik kecil.
"aww terima kasih tomoe~"
"sama-sama aruji."
Yuri meminum teh tersebut, rasa hangat dari teh membuat tenggorokan nya hangat dan nyaman, terutama rasa manis dan khas nya teh di lidah.
"oiya. Tomoe, kamu ke kamar ku. Ada kotak besar di lemari dengan gambar pohon, ambil, jangan di intip."
"ha'ai."
Cukup lama Tomoe pergi dan kembali dengan sebuah kotak besar di tangannya. Kotak di letakan di sebelah kiri Yuri dan membuat Touken danshi Yuri penasaran.
"Itu apa aruji?"
"apa ya~ panggil dulu semuanya ke sini. Aruji punya hadiah buat kalian semua."
Semua menatap bingung dan memanggil semua penghuni honmaru yang sampai 99 orang... Lebih keknya, datang ke taman belakang.
"Ada apa nushi-sama?"
"apa ada tugas?"
"Aruji, itu apa?""hehe... Hadiah buat kalian semua. Buka gih."
Kotak di buka, ternyata syal dengan berbagai macam warna. Semua berwah ria, begitu pula Kiyomitsu.
Satu persatu dari mereka mengambil syal yang ada di dalam kardus, Yuri bersyukur mereka tidak ribut.
"Aku memesan nya dari teman ku. Yaa aku tak bisa merajut jadinya ku pesan, dan jangan lupa untuk menamai syal kalian masing-masing agar tidak tertukar."
"Huaaa! Bagusnya!"
"Arigatou Aruji!"
"lembut~""sama-sama... Semoga kalian suka ya."
"suka!"
Yuri tertawa "Syukurlah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My story with Touken Ranbu
Fanfictionseorang perempuan bergelarkan Saniwa bernama Yuri Sailendrana, perempuan berdarah asli Indonesia. clotehan juga Ceritanya bersama para Touken danshi yang kerjaannya bikin ribut juga hilaf para Saniwa. motto mereka adalah "Tiada hari tanpa keributan...