32. Naura (Rapuh)

222 17 0
                                        


"Congralts Tang, kepintaran lo emang ga bisa diragukan lagi" Puji Bima, memberi selamat pada Lintang karna berhasil memenangkan olimpiade kemarin. Tidak main-main Lintang dan Naura menyabet gelar juara 1.

"Keren, gue bangga punya temen kaya lo" Gilang menepuk pundak Lintang pelan

"Otak lo emang encer banget Tang" Juna mengangkat kedua jempol nya pada Lintang

"Berkat Naura juga" Jawab Lintang, karna lomba itu diikuti berdua, bukan hanya ia saja jadi kemenangan yang didapat kan nya juga berkat usaha mereka berdua.

"Kalian itu emang pasangan serasi, sama-sama pinter" Ucap Bima mulai memanas-manasi Altair yang sedari tadi diam, belum membuka suara.

"Kenapa lo ga deketin Naura aja Tang?" Tanya Gilang, sukses membuat Altair melotot ke arah nya.

"Weh santai dong mata nya" Ucap Gilang

"Bisa ga kalian tuh jangan jodoh-jodohin Naura sama Lintang terus, Liat gue nih liat" Altair menunjuk dirinya sendiri "Gue lagi berjuang dapetin Naura, dan selangkah lagi perjuangan gue akan membuahkan hasil"

"Pd banget lo bakal berhasil" Ledek Juna

"Kalian ga tau kan kalo Naura udah ngasih kode keras sama gue, Jadi gue tinggal eksekusi aja langsung" Sahut Altair bangga

"Semoga aja Naura nolak lo" Cetus Bima yang terdengar seperti sebuah doa

Juna tertawa mendengar nya "Haha belom juga nembak udah didoain ditolak"

"Sabar ya Al, gue doain Naura nerima cinta lo" Ucap Gilang

"Makasih ya Lang, emang lo doang temen gue" Jawab Altair tersenyum

"Tapi boong hahahaha" Gilang tertawa ngakak diikuti gelak tawa yang lain terkecuali Lintang tentu nya.

Altair mengumpat dalam hati, teman-teman nya memang laknat jadi mau bagaimanapun tetap saja laknat.

"Oke gais kalian boleh ketawain gue tapi kalian harus bantuin gue" Seketika tawa ketiga nya berhenti mendengar ucapan Altair

"Bantuin apa?" Tanya Bima

"Gue ga mau, pasti ga bener" Juna menolak, padahal belum tau apa bantuan yang diminta.

"Lo harus mau Jun, karna lo yang akan berpartisipasi besar soal bantuin gue" Ucap Altair

"Mampus lo Jun" Ejek Gilang

"Lo jangan macem-macem ya Al" Ujar Juna mewanti-wanti

"Engga macem-macem Juna, satu macem aja kok"

"Jadi gini, seperti yang udah gue bilang tadi kalo Naura kaya nya udah cinta sama gue, jadi gue mau nembak dia. buat jadi apa? Ya Jelas jadi pacar gue. Terus gue udah---"

"Bisa ga langsung ke inti, asli gue pusing dengerin omongan lu" Potong Bima

"Bima, biasakan menyimak dulu baru berkomentar dong, disini gue mau jelasin--"

"Kita ga perlu bibit bebet bobot cerita lo, langsung aja two the point" Gilang juga memotong ucapan Altair

Altair menghela nafas "Kalian emang tipe-tipe manusia ga sabaran ya"

"Jadi gue mau nembak Naura dengan cara nyanyiin lagu romantis buat dia pake gitar. gimana menurut kalian?" Tanya Altair antusias, ia sudah memutuskan untuk menembak Naura dengan cara seperti itu, dari pada cara yang kemarin ia cari digoogle tidak ada yang benar sama sekali.

Mereka saling pandang mendengar ucapan Altair, merasa aneh sekaligus heran.

"Kalian pasti kaget ya? Ga nyangka kan gue seromantis ini" Ucap Altair melihat keterdiaman teman-teman nya

NaurAltair (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang