90. Menyerah

152 5 1
                                        


Cinta? Semua orang pasti pernah merasakan nya. Tapi, tidak semua orang bisa mendapatkan cinta nya, karena sejati nya, cinta yang kita miliki tidak harus memiliki. -R

***

LEGA Setidak nya itulah yang dirasakan Naura sekarang, beban berat yang selama ini dibawa Naura, akhirnya lepas.
Masalah nya telah selesai, impian nya sudah terwujud, penantian dan kesabaran Naura selama ini tidak sia-sia, semua terbayarkan. Bertahun-tahun Naura menahan rasa sakit, dihina, dicaci, dicampakan, Sekarang waktu nya Naura untuk menjalani hidup baru dengan bahagia.

"Kak Naura pokonya nanti kita harus sering jalan bareng, tidur bareng, kita saling curhat, kita maskeran bareng, liburan bareng, pokonya banyak hal yang mau aku lakuin sama Kakak" Seru Marsha antusias

Saat ini Marsha sedang membantu Naura beres-beres untuk pindahan kerumah Papah nya.
Ya, Frans memutuskan untuk mengajak Naura tinggal bersama nya, karena Frans tidak ingin jauh dari Naura, ia tidak mau lagi mengulangi kesalahan yang sama, Frans ingin mengenal anak nya lebih dekat. Banyak momen yang sudah ia lewatkan bersama Naura, dan ia tidak akan menyia-nyiakan itu lagi.

Frans sadar kalau apa yang dilakukan nya selama ini salah, dan ia akan menebus nya dengan membahagiakan Naura. Meskipun Gita belum memaafkan ia sepenuhnya tapi Frans tidak mau menyerah begitu saja, ia akan menunjukan kalau ia juga bisa menyayangi Naura seperti ia menyayangi Marsha.

Gita juga tidak keberatan akan keberadaan Naura, Gita justru senang Marsha punya teman dirumah. Gita akan menganggap Naura sebagai anak nya, sama seperti Marsha. Karena mau bagaimanapun Naura tidak salah apa-apa.

"Iya Marsha terserah kamu, Kakak ngikut aja" Jawab Naura sambil merapihkan baju-bajunya kedalam koper

"Coba aja ya dari dulu aku tau kalau kakak itu kakak aku, Pasti aku bakalan seneng banget, soalnya aku pengen banget punya Kakak."

"Mungkin kemarin waktu nya belum tepat, yang terpenting kan sekarang kita sudah tau kebenaran nya"

Marsha yang sedang membantu Naura membereskan barang-barang tidak sengaja melihat sebuah foto seorang perempuan cantik "Ini Mamah Kak Naura?" Tanya Marsha menunjukan foto yang berada diatas meja belajar Naura

Naura menoleh, dan mengangguk. "Iya Sya"

Marsha memandangi foto tersebut "Muka Kak Naura mirip banget sama Mamah nya, keliatan anggun dan lemah lembut. Pasti sifat Kak Naura nurun dari Mamah nya deh"

Naura hanya tersenyum mendengar nya, ia mulai tahu karakter Marsha yang suka banyak bicara, Marsha adalah gadis yang super aktif.

"Untung sifat Kak Naura nurun dari Mamah nya bukan dari Papah, ga kebayang kalo--"

"Syaa, ga boleh ngomong gitu ga baik" Naura menutup koper nya lalu menghampiri Marsha

Marsha hanya menyengir "Hehe maaf Kak, abis aku masih kesel kalo inget sikap Papah sama Kakak, rasa nya aku pengen tabokin Papah."

"Kalo itu bikin kamu kesel jangan kamu inget ya, Kakak cuma ga mau nanti kamu malah benci sama Papah." Tutur Naura

"Sekarang aku tau kenapa Ka Al cinta banget sama Kak Naura" Ucap Marsha

Naura mengerutkan keningnya tidak mengerti.

"Kak Naura baik banget! Kakak ga pernah jahat sama orang walaupun kakak sering dijahatin orang. Kak Naura bener-bener definisi bidadari tak bersayap yang sesungguh nya."

Naura tertawa pelan mendengar ucapan Marsha "Kamu jangan jadi kaya Kak Al yang suka muji Kakak berlebihan"

"Tapi beneran tau Kak aku ga bohong" Ucap Marsha sungguh-sungguh

NaurAltair (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang