12. UKS

314 24 0
                                    


ALTAIR Laki-laki itu berjalan dikoridor yang sepi sendirian, padahal saat ini adalah jam pelajaran tapi ia malah keluyuran. alasan nya sangat klasik, karna ia bosan berada dikelas mendengar guru yang menjelaskan materi pelajaran membuat nya mengantuk.

Bagiamana Altair bisa keluar? Tentu saja dengan alasan ingin pergi ketoilet.
Pada saat melewati lapangan, Altair memincingkan mata nya melihat ada Naura disana, gadis itu sedang bermain bola volly, entah kenapa Naura selalu terlihat cantik Dimata Altair, walaupun sedang panas-panasan seperti itu.

"Jadi ga sabar pengen jadiin pacar" Gumam Altair tersenyum sendiri, memperhatikan Naura.

Namun seperkian detik senyuman itu luntur dari bibir Altair saat melihat bola volly nyasar mengenai kepala Naura.

"NAURA" Teriak Adel langsung menghampiri Naura, begitu juga yang lain. membuat permainan itu berhenti.

"Cepat bawa Naura ke UKS" Perintah pak Bambang, Namun pada saat salah satu murid laki-laki ingin membawa Naura, tiba-tiba seseorang menyerobot lebih dulu.

"JANGAN SENTUH DIA!" Semua pandangan murid dilapangan tertuju ke asal suara itu

Kalian pasti tau kan siapa orang itu? Siapa lagi kalau bukan Altair.

Dengan sigap Altair langsung menggendong Naura ala brydal style membawa nya ke UKS, hal itu membuat orang-orang menatap nya heran sekaligus bingung melihat kehadiran Altair secara tiba-tiba.

"Altair kenapa kamu--"

"Bapak nanya nya nanti aja, sekarang saya harus nolongin Naura dulu" Sela Altair memotong ucapan Pak Bambang, dan segera membawa Naura pergi.

Altair membawa Naura ke UKS diikuti Adel, terlihat jelas diwajah Altair Kalau ia sangat mengkhawatirkan Naura, dan tolong ingatkan Altair untuk memberi pelajaran pada Mayang karna sudah membuat Naura pingsan. Ya! Altair melihat semua kejadian dilapangan tadi, termasuk saat Mayang men smash bola ke arah Naura dengan sengaja.

Tidak butuh waktu lama setelah sampai diUKS Altair merebahkan Naura diatas brankar.

"Kasih minyak kayu putih Al" Adel mengambil minyak kayu putih yang berada dilaci, memberikan nya pada Altair.

Altair menuangkan minyak kayu putih ditangan nya dan mengusapkan nya ke kening Naura, juga hidung Naura, berharap agar gadis itu tersadar dari pingsan nya.

"Bangun Ra, jangan bikin gue cemas dong" Risau Altair

Adel yang melihat itu tersenyum tipis, seperti nya Altair suka pada Naura, terlihat jelas dimata Altair kalau dia sangat mengkhawatirkan Naura.

"Lo tenang Al, nanti juga Naura sadar" Ujar Adel

"Liat aja kalau terjadi apa-apa sama Naura, si Mayang gue unyeng-unyeng!" kesal Altair

"Lo jagain Naura disini, gue mau beli air sama makanan dulu ya" Ucap Adel yang diangguki Altair

"Emang Naura belum makan?" Tanya Altair

"Setau gue si dia jarang sarapan" Jawab Adel

Tatapan Altair beralih menatap Naura, wajah Naura pucat, seperti nya Naura memang tidak sarapan tadi pagi hingga membuat nya lemas.

"Lo beliin makanan nya yang enak ya Del" Ucap Altair pada Adel

"Makanan nya yang bergizi"

"Gue ga mau Naura makan makanan yang ga enak"

"Kalo perlu yang mahal"

"Makanan nya juga--"

Adel berdecak "Ck. Iya bawel banget si lo"

NaurAltair (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang