19. Balas dendam

227 25 2
                                    


"Tan itu bukan nya cewek yang waktu itu nabrak lo dikantin" Ucap salah satu teman Tania bernama Naomi.

Tania mengikuti arah pandang Naomi.
Disana ada Naura yang sedang berjalan dilorong sendirian "Kesempatan yang bagus buat bales dendam" Desis Tania menyunggingkan senyum sinis nya

Tania menantikan hari dimana ia bisa membalas perbuatan Naura, yang waktu itu tidak sengaja menabrak nya dikantin. dan yang tidak akan Tania lupa adalah, saat Altair begitu membela Naura padahal sudah jelas-jelas Naura yang salah. Hal itu benar-benar melukai harga diri seorang Tania, karna dibentak didepan umum hanya karna Naura.

Dan hari ini Tania akan membalaskan dendam nya.

Naura pulang belakangan karna harus piket terlebih dahulu, sebenarnya tadi Adel ingin membantu namun Naura menolak bantuan Adel, ia tidak ingin merepotkan Adel. Karna bagi Naura, Adel sudah sangat baik pada nya.
 
Sebenar nya Naura tidak benar-benar piket seorang diri ada beberapa orang yang juga piket bersama nya, Tapi teman nya yang lain lebih memilih pulang lebih dulu dan membiarkan Naura membersihkan kelas sendirian.

Langkah Naura melambat saat melihat Tania dan teman nya sedang berjalan menghampiri Naura dengan tatapan yang tidak bisa Naura artikan, yang jelas Tania menatap nya begitu tajam.

Apa lagi ini? Pikir Naura perasaan nya mendadak tidak enak sekarang.

"Maaf Tania aku mau lewat" Ucap Naura sopan, Namun Tania menghalangi jalan nya.

"Kebetulan gue ketemu lo disini" Sinis nya "Udah lama gue pengen kasih pelajaran ke lo"

"Maksud kamu apa?" Tanya Naura sedikit cemas, perasaan nya sudah tidak enak sekarang.

"Bantu gue bawa dia" Suruh Tania pada kedua teman nya yang diketahui bernama Naomi dan Hani

Naomi dan Hani memegang kedua lengan Naura "Lepasin aku kalian mau ngapain" Naura memberontak meminta dilepaskan

"Bisa diem ga si lo!" Bentak Naomi

Naura benar-benar takut sekarang, apa lagi sekolah sudah sepi Naura tidak bisa berteriak atau meminta tolong, yang bisa dilakukan nya saat ini adalah berdoa semoga tidak terjadi sesuatu yang buruk.

Toilet tempat Tania dan teman-teman nya membawa Naura, dengan kasar Naomi dan Hani mendorong Naura kelantai toilet yang dingin hingga membuat Naura tersungkur.

Naura mencoba berdiri walaupun rok dan tangan nya sudah kotor akibat didorong Hani dan Naomi tadi.

Tania menghampiri Naura mencengkram pipi Naura dengan tangan nya "Ternyata gosip lo deket sama Altair itu bener! pake pelet apa lo buat mikat Altair?!" Tanya Tania sarkas

Naura hanya bisa menggeleng tanpa menjawab karna pipi nya begitu sakit, kuku panjang milik Tania seakan menancap dipipi nya, dan pasti akan meninggalkan bekas.

"Jangan besar kepala karna lo deket sama Altair, sadar diri lo siapa!" Hina Tania tepat didepan wajah Naura

Ya! Naura sangat sangat sadar diri siapa dirinya dan siapa Altair.

Tania memberikan kode pada Hani menggunakan tangan nya, Hani yang paham apa maksud Tania mengangguk mengerti dan menyiramkan satu ember air ke tubuh Naura.

Byurrrr

"Itu buat lo yang udah numpahin minuman dibaju gue waktu itu!" Tukas Tania dengan wajah memerah marah

Naura mengusap wajah nya yang terkena siraman air, seragam nya sudah basah kuyup air yang disiram Gina. Rasanya begitu dingin, membuat tubuh Naura seketika menggigil. Tania yang belum puas tiba-tiba menjambak rambut Naura kuat hingga kepala Naura mendongkak ke atas.

NaurAltair (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang