NAURA membuktikan ucapan nya waktu itu, ia benar-benar menjaga jarak dengan Altair. Walaupun jauh didalam hati nya Naura merasa tersiksa dengan ini semua. Tapi apa boleh buat, hanya ini yang bisa ia lakukan sekarang.Setiap kali tidak sengaja berpapasan dengan Altair, Naura selalu menahan dirinya untuk tidak tersenyum, Naura menahan dirinya untuk tidak menyapa Altair, semua Naura tahan. Dan entah sampai kapan ia akan melakukan ini.
Seperti sekarang, Naura tidak sengaja bertemu dengan Altair dan teman-teman nya yang sedang berjalan di koridor, Naura menatap Altair sebentar lalu menunduk dan melanjutkan langkah nya.
Altair yang melihat itu hanya bisa diam menatap kepergian Naura."Nau, Lo sampe kapan mau jauh-jauhan sama Altair gini?" Tanya Adel yang berada disamping nya
Adel sudah tau perihal masalah Naura dan Altair, tentang hubungan mereka yang ditentang oleh Papah Naura sendiri.
Adel tau kalau hal itu menyiksa Naura juga Altair, setiap sekali bertemu tatapan kedua nya tidak bisa bohong, mereka saling merindukan satu sama lain. Adel tau itu"Aku ga tau Del, mungkin sampai semua nya baik-baik aja." Jawab Naura
"Kapan semua nya itu bakal baik-baik aja kalau lo berdua aja kaya gini"
"Untuk saat ini emang cuma ini yang bisa aku lakuin"
"Tapi sampai kapan Nau? Sampai lo sama Altair beneran pisah?"
Naura diam, ia juga tidak tahu sampai kapan ia akan melakukan ini. Yang Naura tahu untuk saat ini menjaga jarak dengan Altair adalah hal yang harus dilakukan nya, bahkan Naura sendiri tidak tahu akan dibawa kemana hubungan nya dengan Altair nanti.
"Naura"
Naura dan Adel menoleh mendengar itu.
"Jadi kan belajar bareng?" Tanya orang itu
Naura hanya mengangguk sebagai jawaban
"Lo mau belajar sama dia Nau?" Tanya Adel
"Kamu ke kelas duluan aja Del, nanti kalo udah bel masuk aku ke kelas" Ucap Naura, mengacuhkan pertanyaan Adel.
Adel dibuat bingung dengan sikap Naura.
Naura menjaga jarak dengan Altair tapi sekarang malah dekat dengan Rico? Ya laki-laki yang mengajak Naura belajar bersama adalah Rico.Sebenarnya apa yang terjadi dengan Naura?
***
"Udah si ga usah kaya orang so soan ga nafsu makan begitu, tar tipes lo." Seru Gilang melihat Altair melamun
Altair hanya diam saja, tidak menyahut. Pikiran nya melayang jauh memikirkan hubungan nya dengan Naura kedepan nya. Apa lagi saat tadi melihat Naura yang hanya diam saja saat berpapasan dengan nya.
Altair tidak akan nafsu makan jika hubungan nya dengan Naura sedang tidak baik-baik saja, biasa nya ia dan Naura istirahat bersama tapi sekarang? Sudah tidak lagi, bahkan untuk menyapa Naura saja sulit untuk dilakukan.
"Udah Al, jangan dipikirin gue takut lo gila doang." Cetus Juna
"Dari dulu dia udah gila Jun, cuma sekarang jadi akut aja gila nya." Gilang sengaja mengatakan itu untuk memancing emosi Altair, tapi hal itu tidak membuahkan hasil, Altair masih tetap diam.
"Mending lo selidikin siapa Papah nya Naura, jangan bengong mulu hidup lo." Ucap Bima memberi saran pada Altair
"Berasa ngomong sama orang bisu" Sindir Gilang
KAMU SEDANG MEMBACA
NaurAltair (END)
Teen Fiction[Follow sebelum membaca ya] Naura Velencia gadis dengan berbagai permasalahan dihidup nya, cukup dengan satu senyuman maka orang akan mengira ia baik-baik saja. Padahal kenyataan nya tidak. Hidup Naura penuh dengan kesedihan, Hanya saja Naura terlal...