21. Tik tok

208 25 8
                                    

Happy reading!

KEHENINGAN Menyelimuti Naura dan Altair yang masih sama-sama diam membisu tanpa mengeluarkan sepatah katapun, Naura yang tidak tahu harus bicara apa dan Altair yang masih setia menunggu Naura berbicara.

Pulang sekolah Altair mengunjungi rumah Naura untuk melihat kondisi gadis itu, Sekaligus menanyakan siapa orang yang sudah membully Naura. Beberapa menit sudah berlalu tapi kedua nya masih saja diam dengan pikiran nya masing-masing sampai akhirnya Altair membuka suara.

"Udah mau cerita?" Tanya nya membuat Naura menoleh

"Aku ga papa Al" Jawab Naura

Altair menghela nafas bukan jawaban seperti itu yang dia mau "Gue tanya siapa yang ngelakuin itu sama lo?"

"Jangan bahas itu lagi Al"

"Gue tanya siapa Ra?" Tanya Altair lagi

Naura tidak mungkin memberitahu Altair siapa yang sudah mengunci nya ditoilet karna masalah bisa menjadi semakin panjang nantinya, sungguh Naura tidak ingin mencari masalah lagi.

"Siapa Ra?" Tanya Altair melihat keterdiaman Naura

"Al jangan bahas lagi aku juga udah ga papa jadi--"

"Ga papa gimana kalau gue ga dateng mungkin sekarang lo ga ada disini!" Nada bicara Altair meninggi membuat Naura tersentak melihat Altair seperti nya begitu marah.

Altair yang sadar akan ucapan nya merutuki kebodohan nya melihat mimik wajah Naura berubah "Maaf Ra bukan maksud gue ngebentak lo gue cuma ga mau lo kenapa-kenapa" Sesal nya

"Aku cuma ga mau masalah ini menjadi semakin panjang Al" jawab Naura lirih

"Tapi gue ga akan pernah terima Ra. itu udah termasuk tindakan bullying gue ga akan biarin siapapun nyakitin lo" Ucap Altair serius.

Bagaimana aku bisa jauhin kamu kalau seperti ini al? -monolog Naura dalam hati

Altair mengusap punggung tangan Naura lembut "Percaya sama gue Ra kalau gue bakalan lindungin lo"

Naura menatap mata Altair yang juga menatap nya bisa Naura lihat kalau Altair mengucapkan nya dengan tulus tidak ada kebohongan Dimata nya. Yang Naura lihat adalah cinta sekaligus kekhawatiran dimata Altair.

"Al ini kamu bukan si?" Tanya Naura membuat Altair menautkan alis bingung

"Maksud lo?"

"Kamu beda banget biasa nya kamu suka bercanda dan susah diajak serius tapi ini kamu serius makanya aku tanya ini kamu atau bukan"

Altair membeo mendengar ucapan Naura, ternyata begini rasa nya menjadi orang yang terlalu humoris?
Seperti nya Altair harus mengurangi hobi nya yang suka bercanda dan tertawa.

"Susah ya Ra jadi orang ganteng ditambah lucu kaya gue jadi sekali nya ngomong serius dikira orang lain"

Naura tersenyum simpul sifat PD Altair kembali kumat "Kamu ga cocok jadi orang kalem Al"

"Karna gue cocok nya jadi pacar lo" Altair tersenyum menggoda membuat pipi Naura memanas mendengar nya.

Mulai kan

"Jangan minta gue buat jahuin lo lagi ya Ra" pinta Altair memohon

Naura tertegun "Tapi Al--"

"Kita singkirkan perbedaan itu sama-sama" Sela Altair "Kita hadepin semua nya bareng-bareng, cuma ada lo sama gue." Sambung nya

Naura bungkam tidak tahu harus menjawab apa.

***

Bima dan Adel sedang berada dikantin menikmati sarapan mereka berdua sambil sesekali saling menyuapi satu sama lain, Bima yang memaksa Adel untuk sarapan karna gadis itu tidak mau menyantap sarapan nya tadi pagi. Hingga mau tidak mau Adel mengiyakan nya karna Bima itu termasuk laki-laki overprotektif mengenai hal apapun yang berhubungan dengan Adel termasuk kesehatan nya.

NaurAltair (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang