48. Skors

128 12 4
                                    


Masalah itu akan selalu ada. Cepat selesai atau tidak nya, itu tergantung bagaimana cara kita menghadapi masalah tersebut. -NaurAltair

***

SKORS hal yang tidak pernah terbayang dibenak Altair. Meskipun ia sudah menjadi langganan Bu Susi tapi tidak pernah sekalipun ia mendapat hukuman skors. Mungkin keonaran yang dibuat nya kali ini sudah tidak bisa di toleransi lagi, Seperti kata Bu Susi, supaya Altair berhenti membuat masalah.

Bagi Altair sendiri tidak masalah ia harus diskors selama dua hari, tapi yang menjadi masalah adalah apa yang akan ia lakukan selama dua hari dirumah? Dan bagaimana cara ia memberi tahu kedua orang tua nya? Altair bisa saja berbohong, tapi ia tidak ingin menjadi anak durhaka. Altair kan anak yang baik hati, rajin menabung dan tidak suka berbohong. (Iyain aja ya)

Dan walaupun sedang dalam masa skors, Altair tetap mengantarkan Naura kesekolah. meskipun Naura sudah menolak nya tapi Altair tetap ngotot jadi mau tidak mau Naura mengiyakan dari pada berdebat dengan Altair kan. Dan saat ini mereka berdua sudah berada didepan gerbang SMA Nusa bangsa.

"Semangat belajar nya ya Ra, meskipun ga ada aku." Ucap Altair tersenyum pada Naura

"Maaf ya Al, gara-gara belain aku kamu jadi diskors gini" Ucap Naura tidak enak hati, Naura merasa bersalah karena nya Altair sampai diskors seperti ini

Altair mendengkus "Jangan merasa ga enak gitu Ra, aku lakuin itu karena kemauan aku jadi aku yang salah."

"Tapi, aku merasa ga enak, aku nyusahin kamu terus"

"Kalo kamu ga enak jangan anggep aku pacar kamu, anggep aja aku suami kamu. Suami yang harus menjaga dan melindungi istrinya"

Spontan, Naura menabok lengan Altair "Al, kamu apaan si" Sejujur nya Naura malu mendengar ucapan Altair, kenapa pikiran Altair bisa sejauh itu.

"Aku kan ga cuma mau jadi pacar kamu Ra, aku pengen jadi suami kamu juga. Mungkin nanti tunggu dua tahun, tiga tahun atau beberapa tahun lagi" Ujar Altair sambil menghitung menggunakan jari nya

"Lebih baik kamu pulang, jangan modusin aku terus." Naura mengusir Altair agar segera pergi, kalau tidak maka laki-laki itu akan terus menggoda nya nanti.

Altair menggeleng tidak mau, ia menunjuk pipi kanan nya dengan jari telunjuk. Naura yang melihat itu tidak paham maksud nya.

"Morning kiss nya dong" Naura melotot mendengar ucapan Altair, reflek ia memukul lengan kekasih nya itu.

"Aduhhh...Kok dipukul si Ra" Altair meringis mengelus lengan nya yang dipukul Naura

"Kamu modus terus!" Kesal Naura

"Kan sama pacar sendiri" Jawab Altair

"Udah sana kamu pulang" Naura mendorong Altair agar segera pergi, sebelum nanti banyak siswa-siswi Nusa bangsa yang melihat mereka dan Naura akan menjadi perbincangan satu sekolah lagi.

"Inget ya Ra selama ga ada aku, kamu harus jaga mata, jaga hati, jaga tangan, jaga kaki, jaga semua-semua nya. Kalau ada apa-apa bilang sama aku. Dan jangan deket-deket cowok, apa lagi deket-deket Royco. Pokonya kamu harus jauh-jauh dari dia, dia itu virus, memberi pengaruh buruk buat kamu." Ucap Altair panjang lebar, membuat Naura pusing mendengar nya.

NaurAltair (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang