69. Baikan

97 8 2
                                    


SETELAH Semua pergi ke ruang makan, sekarang hanya terisa Naura dan Altair. Kedua nya masih sama-sama terdiam, masih merasa canggung antara satu sama lain. Naura yang menundukkan wajah nya, dan Altair yang menatap nya.

"Jangan dibiasain nunduk kaya gitu kalo sama aku" Seru Altair membuat Naura mendongkak

"Jadi bener yang dibilang Bima?" Tanya Altair

Naura mengangguk mengiyakan "Aku minta maaf Al" Ucap Naura menyesal dengan apa yang sudah ia lakukan pada Altair

Altair menghembuskan nafas pelan, lalu tersenyum setelah nya. "Aku seneng kalo itu bohong. Tapi, soal Rico?"

"Hmm..Aku minta maaf, itu sama sekali bukan bagian dari rencana. Itu semua terjadi begitu aja Al, aku--ga bermaksud buat kamu marah." Jelas Naura gugup bercampur takut, takut jika Altair tidak percaya dengan ucapan nya. Mengingat bagaimana kecewa nya Altair waktu itu.

"Aku percaya kamu Ra." Hanya itu yang diucapkan Altair

"Al aku minta maaf--"

"Sssttt" Altair meletakan jari telunjuk nya dibibir Naura "Berhenti minta maaf, Aku udah maafin kamu. Kita lupain masalah yang kemarin, kita jadi kita yang dulu lagi."

"Kita ga usah bahas masalah yang kemarin. Anggep aja semua nya udah berlalu, dan ga perlu diungkit-ungkit lagi." Tukas Altair

Altair memutuskan untuk tidak memperpanjang masalah itu. Altair tidak ingin menuruti ego nya terus menerus, Altair percaya cinta yang diberikan Naura untuk nya itu tulus. Masalah yang kemarin, biarlah berlalu dan tidak perlu diingat lagi.

Altair akan menganggap itu sebagai sebuah pembelajaran untuk hubungan mereka kedepan nya.

"Aku pikir kamu bakal mutusin hubungan kita" Ucap Naura

Altair menggeleng mendengar nya "Kamu ngomong apa si Ra, semarah apapun aku sama kamu, Sama sekali ga ada niatan buat ninggalin kamu."

"Cinta aku sama kamu terlalu besar Ra, aku cuma emosi bukan berniat ninggalin kamu." Altair tersenyum mengusap pipi Naura

Naura mengusap tangan Altair yang berada di Pipi nya "Boleh ga kalo aku bilang, aku adalah wanita yang beruntung karena punya kamu."

"Boleh ga aku bilang, kalo kita sama-sama beruntung karena memiliki satu sama lain." Altair tersenyum manis pada Naura, dan dibalas hal yang sama oleh gadis itu.

"Jadi sekarang kita baikan?" Tanya Naura yang diangguki oleh Altair

"Hmm..Tapi aku mau minta satu permintaan sama kamu Ra."

Naura mengerutkan kening nya, permintaan apa yang akan diminta oleh Altair?

"Tenang Ra, aku ga minta macem-macem kok. Cuma satu macem aja" Ucap Altair lagi

"Kamu mau minta apa?" Tanya Naura

"Aku cuma minta apapun yang terjadi nanti, kamu ga boleh sedih-sedih lagi, aku mau kamu bahagia." Ujar Altair

Kenapa Naura merasa aneh mendengar permintaan Altair, seperti ada sesuatu yang akan terjadi.

"Kenapa kamu tiba-tiba ngomong gitu?" Tanya Naura heran

"Ga papa Ra, aku cuma minta itu aja kok. Bisa kan?"

"Asal selalu sama kamu, aku ga mungkin ga bahagia Al. Aku pasti bahagia"

Altair tersenyum mendengar nya "Justru itu yang aku takutin Ra, aku ga bisa sama kamu terus dalam waktu yang lama." Ucap Altair dalam hati, ia tidak berani mengatakan nya secara langsung.

"Sini peluk" Altair merentangkan tangan nya, meminta Naura agar memeluk nya.

Dengan senang hati Naura memeluk Altair, melingkarkan tangan nya dipinggang laki-laki itu.

NaurAltair (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang