47. Senang atau marah?

135 13 3
                                    


Aku sempat mengira Tuhan itu tidak adil, tapi ternyata aku salah. Karena Tuhan begitu baik, mengirimkan sosok kamu dihidupku. -Naura Velencia

Gue mati-matian buat lo bahagia, dan mereka seenak nya mau bikin lo nangis. Gue ga akan terima itu! -Altair Maxmilan

***

"Makanya Al, kan gue udah bilang jangan cari gara-gara, diskors kan lo. Mampus!" Ucap Juna mengetahui Altair diskors.

"Gue kan cuma belain Naura, emang salah apa?" Tanya Altair

"Engga Al, lo mah ga pernah salah, lo mah bener terus." Sahut Gilang

"Nah kan, gue emang ga salah. Karena membela orang yang kita cinta itu ga mungkin salah" Ucap Altair menyetujui ucapan Gilang

"Ada yang punya tombak ga si? Pengen gue tombak pala nya" Ujar Juna yang gregetan

"Terus menurut lo kalo Naura denger lo belain dia, sampe diskors. Dia bakal seneng atau ga?" Tanya Gilang, membuat Altair langsung terdiam.

Benar juga apa yang dikatakan Gilang, mungkinkah Naura akan senang atau justru malah marah?

"Nah kan diem, Lo pikir dah tuh. Biar lo punya pikiran" Ucap Gilang lagi

"Pasti Naura seneng lah orang gue belain" Jawab Altair

"Yakin seneng? Yakin ga?" Sekarang Juna yang bertanya

"Ya, yakin lah" Altair menjawab dengan ragu, karena sejujurnya ia juga tidak yakin.

Juna mengangguk-anggukan kepala nya "Kita liat aja, hubungan lo sama Naura bakal kaya gimna akhirnya"

"Syukur-syukur si Naura cepet sadar, dan mencari yang lebih baik" Imbuh Gilang

Altair melotot mendengar nya "Kalian doain gue putus?"

"Engga, tapi kalo kejadian ya Alhamdulillah" Sahut Gilang

"Ini nih definisi temen anj*ng" Umpat Altair

Perasaan nya mendadak tidak tenang memikirkan Naura, Apakah gadis itu akan senang atau malah marah?

***

"Kamu kenapa Bim, ada masalah?" Tanya Adel pada Bima yang terlihat lesu, tidak bersemangat seperti biasa nya.

Bima memang tidak sekolah tapi ia tetap melaksanakan tugas nya menjemput Adel dan mengantar kan nya pulang. Tapi hari ini Adel melihat Bima berbeda, seperti ada yang disembunyikan oleh nya.

"Aku gapapa Lia" Jawab Bima "Cepet naik, aku anter kamu pulang" Ajak Bima

Adel menahan lengan Bima "Jawab dulu kamu kenapa, aku tahu kamu bohong."

Bima menghela nafas nya, ia memang tidak pandai menyembunyikan sesuatu dihadapan Adel. Karena gadis itu sudah benar-benar mengenal dirinya.

"Aku cuma kecewa sama Lintang, dia ga ngehargain usaha aku dan yang lain buat kesembuhan dia." Jujur Bima akhirnya

"Aku bener-bener ga ngerti sama jalan pikiran nya. Aku lepas tanggung jawab sekarang, terserah dia mau gimana" Terdapat sebuah kekesalan saat Bima mengucapkan nya

"Kamu ga bisa lepas tanggung jawab gitu aja Bim, siapa lagi yang Lintang punya kalo bukan kamu dan yang lain?" Ucap Adel

"Aku juga ga mau Lia, tapi itu kemauan dia sendiri. Dia egois dia ga mikirin gimana usaha aku dan yang lain buat dia sembuh" Jawab Bima kesal

NaurAltair (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang