7. Martabak spesial

291 32 0
                                    

"Ekhmm" Gilang berdeham keras "Yang abis dari Belanda mana nih oleh-oleh nya, diem-diem bae." Seru Gilang melirik Arjuna

"Iya nih lo ga bawa oleh-oleh apa" timpal Bima

"Ada, Udah gue siapin tar dateng aja ke rumah" Sahut Arjuna, membuat Bima dan Gilang memekik senang kecuali Lintang yang tidak ada minat sama sekali.

Arjuna bradikara atau yang akrab disapa Juna sudah seminggu tidak masuk sekolah, dan hari ini ia baru masuk sekolah lagi sehabis dari belanda, karna Tante nya menikah disana. Kenapa sampai seminggu? sekalian liburan.

Tadi nya Juna tidak mau ikut, tapi karna paksaan orang tua nya mau tidak mau Juna harus ikut, orang tua nya tidak percaya jika meninggalkan Juna sendiri, mengingat ia adalah anak tunggal.

Bima yang baru saja ingin meminum jus jeruk milik nya tiba-tiba mengurungkan niatnya saat jus itu melayang ke udara, bukan karna sulap, tapi karna diambil tiba-tiba oleh orang yang tidak tahu diri.

"Gue belum minum setan!" Ketus Bima, melihat Altair menenggak jus nya dalam satu kali tegukan.

"Ahhh...mantap" Altair bersendawa setelah nya

"Lo dateng-dateng maen nyerobot aja, gue belum minum!" Tukas Bima kesal

"Ohh itu punya lo ya Bim, gue kira ga ada yang punya makanya gue minum aja"

Bima mendengkus "Emang dasar setan!"

Memang nya Bima kurang besar apa sampai Altair tidak melihat nya?

"Lo abis ngapain? capek amat kaya nya" Seru Gilang

"Abis enak-enak" jawab Altair asal

"Ehh abang Juna udah balik" Altair mendudukan dirinya disamping Juna, dan merangkul pundak lelaki itu

"Kangen lo sama gue" Sahut Juna

"Iya nih aku kangen" Jawab Altair manja menyenderkan kepala dibahu Juna kedua tangan nya juga memeluk pundak Juna, membuat Juna langsung mendorong nya hingga terjungkal, sontak Altair menjadi bahan tertawaan teman-teman nya.

"HAHAHAHAHA"

"Hahaha mampus sukurin!" Bima tertawa paling ngakak melihat Altair

"Banyak gaya si lo" Timpal Gilang

Altair memegangi bokong nya yang terasa sakit, ia menjadi tontonan dikantin. banyak dari mereka yang menahan tawa nya melihat nasib mengenaskan Altair.

Altair berdiri mengusap-usap bokong nya "Belom aja lo gue tendang sampe ke Belanda Jun"

"Sorry gue ga sengaja, abis lo bikin gue jijik" Ujar Juna

"Bodo amat gue ngambek" Altair memalingkan wajah nya pura-pura ngambek

"Nanti gue kasih coklat dari belanda, jangan ngambek ya" Rayu Juna mengusap lengan Altair seperti sedang merayu seorang wanita yang sedang ngambek

"JANGAN SENTUH AKU" balas Altair

"AKU JIJIK MAS AKU JIJIK SAMA MAS" Altair berteriak berlaga seperti seorang perempuan yang enggan disentuh, dengan mendekap kedua tangan nya didada dan hal itu lagi-lagi membuat orang-orang yang berada dikantin menatap ke arah meja mereka.

Bima mengangkat kedua tangan nya "Yang itu bukan temen gue" Bima menunjuk Altair

"Gue juga ga punya temen yang modelan begitu" Ucap Gilang mengikuti Bima

"Gue juga" Juna juga melakukan hal yang sama

"Emang cuma Lintang best friend gue yang paling the best" Ucap Altair karna hanya Lintang yang tidak mengangkat tangan nya

NaurAltair (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang