79. Tak terduga

70 6 0
                                    


NAURA sedang berada di supermarket memilih berbagai makanan yang akan ia beli, ia baru saja mendapatkan transferan dari Papah nya, dan menggunakan uang itu untuk membeli kebutuhan makanan nya yang sudah habis.

Uang yang dikirim Papah nya tidak begitu banyak, jadi Naura harus pintar menggunakan nya. Naura membeli bahan makanan untuk sebulan ke depan, entah cukup atau tidak yang jelas Naura harus pintar-pintar dalam mengelola keuangan nya.

Naura menenteng keranjang melihat-lihat sekeliling nya, kira-kira apa yang kurang dan belum ia beli.

"HAI KA NAURAAA" Panggil seseorang sedikit berteriak hingga menimbulkan perhatian dari orang sekeliling nya

"Hai, kamu ngapain disini?" Tanya Naura pada Marsha

Ya, gadis yang meneriakkan nama nya tadi adalah Marsha.

"Aku lagi belanja buah-buahan buat Gamma, ga nyangka aku ketemu Kakak juga disini." Jawab Marsha antusias

"Memang Gamma kenapa, dia sakit?"

Marsha mengangguk "Kemarin maag nya kambuh gara-gara dia telat makan, emang dia itu kalau disuruh makan susah banget. Kalau udah sakit kaya gini baru tau rasa dia, hobi banget bikin aku khawatir." Oceh Marsha panjang lebar

Naura tersenyum kecil mendengar nya, benar apa kata Altair Marsha adalah gadis yang sangat cerewet.

"Gamma beda ya sama Altair, kalau Altair malah suka banget makan." Ucap Naura

Ngomong-ngomong soal Altair, bagaimana kabar lelaki itu?
Tidak bisa dipungkiri kalau Naura merindukan nya.

"Kalau Ka Al ga usah dipertanyakan lagi dia kan pemakan segala, meskipun badan nya kurus porsi makan nya melebihi kuli panggul."

"Eh maaf ya ka, aku jadi keceplosan gini." Marsha menyengir merasa malu sudah menjelekan Altair didepan Naura

"Gapapa Marsha aku tau ko" Balas Naura tersenyum

"Beruntung banget ya ka Al dapet cewek sebaik Ka Naura, walaupun sebenarnya sedikit disayangkan cewek sebaik Kakak dapet nya cowok ngeselin kaya Ka Altair."

Selang beberapa detik, Marsha menabok mulut nya sendiri, lagi-lagi ia keceplosan. kalau Altair mendengar itu sudah dipastikan Marsha akan habis dimarahi Altair.

"Maaf lagi ya kak, aduh mulut aku emang suka kelepasan gini"

"Iya ga papa Marsha santai aja" Sahut Naura tersenyum

"Ka Naura emang baik, ga kaya Ka Al yang---Eh" Marsha spontan menutup mulut nya sebelum keceplosan lagi

Naura terkekeh pelan melihat tingkah Marsha yang menurut nya lucu.

"Gimana kalau kita belanja bareng?" Ajak Naura dan langsung diangguki oleh Marsha

"Boleh Kak dari pada kita gibahin Ka Altair, Ayuk!" Dengan semangat Marsha langsung menggandeng tangan Naura

Naura hanya bisa mengikuti langkah kaki Marsha yang membawa nya mengelilingi supermarket, gadis itu benar-benar kelewat aktif, Marsha tidak bisa berhenti mengoceh menceritakan apa saja yang ingin diceritakan nya sambil memilih-milih barang yang akan mereka beli.

Naura sendiri tidak terlalu masalah dengan itu, Naura menanggapi semua ocehkan Marsha, walaupun kadang sedikit membuat nya pusing tapi tidak masalah. Naura sudah menganggap Marsha seperti adik nya sendiri.

Tidak terasa sudah satu jam mereka mengeliling supermarket, setelah dirasa cukup, mereka segera membayar nya ke kasir dan keluar bersama.

"Ka Naura pulang naik apa?" Tanya Marsha

NaurAltair (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang