"Ayo Nau kita ke lapangan" Ajak AdelHari ini adalah hari senin, hari dimana dilaksanakan nya kegiatan upacara bendera. Sebenar lagi upacara dimulai
instruksi dari Bu Susi untuk menyuruh semua murid ke lapangan sudah terdengar."Bentar Del" Naura masih sibuk mencari sesuatu di dalam tas nya
"Lo nyari apa si Nau?" Tanya Adel
"Nyari topi aku" Jawab Naura "Tapi kaya nya aku ga bawa deh" Naura sudah mencari-cari topi didalam tas nya, tapi tidak ada. seperti nya Naura lupa membawa topi, mungkin karna tadi ia berangkat terburu-buru.
"Terus gimana dong, apa lo ga ikut upacara aja?"
Aturan di SMA Nusa bangsa setiap peserta upacara harus memakai atribut lengkap, jika tidak maka akan dihukum. peraturan disiplin sangat diterapkan disekolah ini.
"Ga papa Del, udah resiko" Jawab Naura "Udah yuk" Ajak nya lalu mereka berdua pergi meninggalkan kelas menuju lapangan.
***
"Si Lintang kemana, dia ga masuk?" Tanya Juna pada teman-teman nya
"Dia izin karna kejadian kemarin" Jawab Bima
"Hayo loh, kalau sampai terjadi apa-apa sama Lintang lo tanggung jawab." Seru Gilang menakut-nakuti Altair
"Kok gue si, kan gue ga ngapa-ngapain" Balas Altair
"Gara-gara lo ngajakin Lintang main basket jadi dia kambuh, ga inget lo?"
Altair menghela nafas "Kalian ga liat muka nya Lintang pas kita main basket kemarin?" Tanya Altair "Gue kasian liat Lintang, dia pengen banget main tapi dia ga bisa apa-apa selain diem, makanya kemarin gue ajakin dia buat main sebentar"
Altair bukan nya tidak mengerti akan resiko yang didapat nya, hanya saja ia merasa kasihan pada Lintang yang sangat ingin sekali bermain basket, tapi tidak ada yang bisa dilakukan nya selain diam. Altair hanya ingin membuat Lintang senang dengan menemani nya bermain, Altair juga berfikir Lintang tidak akan kambuh jika bermain basket sebentar, tapi dugaan nya salah.
"Tapi lo tau resiko nya kan?" Altair mengangguk menjawab ucapan Bima
"Iya si gue juga kasian sama Lintang" Ucap Juna
"Kita doain aja semoga dia ga kenapa-napa" Ujar Bima
"UPACARA SEBENTAR LAGI DIMULAI, CEPAT KE LAPANGAN SEKARANG!" Suara Bu Susi sudah terdengar, meminta semua murid agar segera berkumpul.
"Buruan ke lapangan sebelum diamuk Bu Susi" Ajak Bima
"Ga usah ikut upacara yuk" Usul Altair
"Ga usah jadi setan Al" Jawab Juna
"Gue males panas-panasan, belum lagi dengerin ceramah kepala sekola bikin ngantuk"
"Lo bolos sendiri aja gue lagi ga mau dihukum, apa lagi dihukum bareng lo." Gilang kapok membuat masalah bersama Altair setelah kejadian kemarin, Gilang tidak mau lagi menjadi korban.
"Udah ayo cabut, jangan dengerin bisikan setan" Bima berjalan keluar kelas diikuti yang lain, sedangkan Altair berdecak kesal. mereka berempat keluar dari kelas menuju lapangan.
Dilapangan sudah ramai dipenuhi siswa-siswi Nusa bangsa yang sudah berbaris rapih dilapangan sesuai dengan kelas nya masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
NaurAltair (END)
Teen Fiction[Follow sebelum membaca ya] Naura Velencia gadis dengan berbagai permasalahan dihidup nya, cukup dengan satu senyuman maka orang akan mengira ia baik-baik saja. Padahal kenyataan nya tidak. Hidup Naura penuh dengan kesedihan, Hanya saja Naura terlal...