70. Ulang Tahun Altair

101 10 7
                                    


PAGI ini terasa begitu cerah dan juga indah bagi Altair. Bagaimana tidak? Mood nya sudah tidak seburuk kemarin, hubungan nya dengan Naura sudah kembali seperti awal. Pertengkaran itu sudah selesai. Tapi masih ada yang mengganjal dihati Altair, Yaitu mengenai penyakit nya.

Altair tidak tahu apa yang akan terjadi kedepan nya, Altair hanya tidak ingin menyia-nyiakan waktu nya. Karena bagi Altair saat ini, Waktu sangatlah berharga.

Altair sudah menjemput Naura seperti biasa, bahkan Altair tidak berhenti tersenyum, sepanjang jalan ia mengandeng tangan Naura menuju kelas nya. Naura sampai heran melihat Altair yang begitu senang hari ini.

"Kaya nya kamu hari ini seneng banget" Ucap Naura melirik Altair

Altair menoleh dan tersenyum "Jelas dong, Udah beberapa hari ini ga gandengan sama kamu rasa nya hampa Ra, sekarang aku udah hidup lagi."

Naura tidak menjawab lagi ia hanya tersenyum dan menggeleng pelan. Memang bukan Altair nama nya kalo ga lebay.

Tidak terasa mereka sudah sampai didepan kelas Naura. Banyak siswa yang berlalu lalang memperhatikan Altair dan Naura, tapi Naura dan Altair mengabaikan itu semua. Mereka tidak ingin lagi mendengarkan apa kata orang. Bersikap masa bodo adalah jalan yang mereka pilih.

"Semangat belajar nya ya Ra" Ucap Altair tersenyum manis pada Naura

"Iya Al, kamu juga ya." Jawab Naura tersenyum

"Siap! Kalo ada apa-apa bilang aku ya" Naura mengangguk mengiyakan

"Jangan lupa nanti malem" Ucap Altair mengingatkan Naura

"Iya Al"

"Kedatangan kamu yang paling aku tunggu nanti."

"Aku ke kelas ya, Dadahhh." Altair melambaikan tangan meninggalkan kelas Naura, dibalas hal yang sama oleh Naura.

Naura memperhatikan Altair dari jauh, sampai Altair menghilang dari pandangan nya. Baru ia memasuki kelas. Tapi baru beberapa langkah berjalan, Mayang tiba-tiba saja menghampiri nya.

"Kuat juga pelet lo masih bisa bertahan sama Altair sampai sekarang." Cetus Mayang bersedekah dada

"Gue tau, orang kaya lo mana mau ngelepasin Altair. Secara dia kaya dan populer,. Jadi lo juga mau kecipratan, ya kan?" Ucap Mayang lagi

"Maksud kamu apa si Mayang?" Tanya Naura tidak mengerti

Mayang berdecih "Ga usah sok lugu, Lo ngaca siapa diri lo. Semua orang juga tau kali, siapa lo siapa Altair."

"Terus masalah nya sama kamu apa?" Tanya Naura berani "Yang ngejalanin hubungan kan aku sama Altair, apa kalo aku pacaran sama Altair, itu ngurangin uang kamu? Atau ngerugiin kamu?"

Mayang mengeram kesal, Naura semakin berani pada nya. "Ga usah sok lo! Meskipun lo udah jadi pacar Altair, Lo tetep aja gadis kampung yang ga punya apa-apa. Jangan berharap disukai orang-orang disini!"

"Aku ga berharap disukai, kalaupun mereka mau membenci, silakan. Ga semua orang bakalan suka sama aku, tapi ga semua orang juga penting bagi aku." Ucap Naura membuat Mayang semakin geram

"Yang terpenting aku ga pernah mengusik orang lain, atau mencampuri urusan yang sama sekali bukan urusan aku. Aku bukan orang yang kurang kerjaan." Ucap Naura lagi, ia sengaja mengatakan itu untuk menyindir Mayang.

"Permisi" Setelah nya Naura pergi meninggalkan Mayang yang menatap nya kesal.

"Awas aja lo!" Mayang menatap Naura dengan perasaan kesal setengah mati. Niat awal ingin memojokan gadis itu, malah dia yang terpojokkan.

NaurAltair (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang