RICO tidak berhenti menatap Naura yang sedari tadi banyak melamun seperti memikirkan sesuatu.
Saat ini mereka berdua sedang berada di perpustakaan, seperti biasa untuk belajar bersama menghadapi ujian yang sebentar lagi akan datang. Tapi fokus Naura tidak ada pada buku yang saat ini ada dihadapan nya, Naura lebih diam dari biasa nya dan banyak melamun."Naura" Rico menyentuh pundak Naura membuat Naura langsung tersadar dari lamunan nya
"Masih mikirin Marsha?" Tanya Rico
Naura menghembuskan nafas lelah nya "Ga mungkin aku ga mikirin Marsha yang lagi dalam keadaan kritis sekarang"
Rico sudah mengetahui apa yang terjadi dengan Naura dan Marsha, bukan hal sulit bagi Rico untuk mengetahui hal semacam ini. dan seperti nya momen ini adalah kesempatan yang bagus untuk Rico mencari perhatian Naura. Karena disaat-saat seperti ini Naura pasti membutuhkan suport.
Rico menyentuh tangan Naura yang berada diatas meja "Lo ga perlu khawatir, Lo ga sendirian. Gue bakalan ada buat lo"
Naura menarik tangan nya perlahan "Maaf Rico tapi aku masih pacar Altair sampai saat ini"
"Apa lo masih mengandalkan Altair dalam masalah sebesar ini? Lo pasti tau ini bukan masalah kecil"
Naura terdiam mendengar penuturan Rico, ini memang bukan masalah kecil. Apa lagi ini sudah menyangkut hidup dan mati Marsha, mengingat gadis itu belum sadarkan diri sampai sekarang.
"Coba deh lo pikir, masalah kecil aja Altair belum bisa menyelesaikan nya. Seperti sekarang, apa yang udah Altair lakuin buat luluhin hati Papah lo?"
"Aku yang suruh Altair buat lakuin ini semua" Jawab Naura
"Naura dengerin gue" Rico meminta Naura untuk menatap nya "laki-laki kalo beneran sayang dia akan lakuin segala cara buat mempertahankan perempuan nya. Entah cara itu mau berhasil atau engga, tapi yang nama nya laki-laki itu diliat dari usaha dia mempertahankan hubungan."
"Sekarang gue tanya sama lo, apa yang udah Altair lakuin buat mempertahanin hubungan kalian? Dia ngebiarin hubungan kalian ngegantung ga jelas kaya gini, tanpa ngelakuin apapun dan cuma nungguin intrusi dari lo."
"Lebih baik lo akhiri sekalian hubungan lo sama Al--"
"Cukup Rico!" Potong Naura, sebelum Rico melanjutkan kata-katanya, Naura tidak ingin mendengar lebih banyak lagi.
"Kenapa Naura? Emang begitu kan fakta nya."
Naura bangun, membereskan buku-buku milik nya. "Aku rasa belajar kali ini udah dulu, dan satu lagi kamu ga perlu ikut campur hubungan aku sama Altair, karena aku tau apa yang terbaik buat diri aku."
Setelah mengatakan itu Naura pergi meninggalkan Rico sendiri, tapi baru beberapa langkah berjalan suara dari Rico menghentikan langkah kaki Naura.
"Selama lo belum berpisah sama Altair, selama itu masalah akan terus datang Naura."
Naura terdiam sejenak, lalu kembali melanjutkan langkah nya tanpa menjawab ucapan Rico.
Rico tersenyum smirk melihat kepergian Naura, semua nya akan menjadi semakin seru dan juga memanas.***
Jam pelajaran sudah berganti, Bu Susi memasuki kelas dengan membawa beberapa tumpukan buku ditangan nya.
Seisi kelas yang tadi nya berisik seketika langsung terdiam melihat kehadiran Bu Susi."Kumpulkan tugas yang sudah ibu berikan kemarin, sekarang." Perintah Bu Susi
Satu persatu murid berdiri maju kedepan, menyerahkan tugas nya pada Bu Susi. Meletakan buku yang mereka bawa diatas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
NaurAltair (END)
Teen Fiction[Follow sebelum membaca ya] Naura Velencia gadis dengan berbagai permasalahan dihidup nya, cukup dengan satu senyuman maka orang akan mengira ia baik-baik saja. Padahal kenyataan nya tidak. Hidup Naura penuh dengan kesedihan, Hanya saja Naura terlal...