34. Anak haram

195 23 3
                                        


"ih ga nyangka banget"

"Kasian ya"

"Selain miskin dia juga ga dianggep orang tua nya"

"Pantes dia sekolah disini karna beasiswa"

"Anak haram"

Jantung Naura berdetak begitu cepat saat mendengar bisik-bisik orang disekitarnya. Naura merasa mereka sedang membicarakan dirinya, semua itu terlihat dari tatapan mereka yang menatap Naura dengan tatapan jijik dan kasihan. Hal itu menimbulkan pertanyaan dibenak Naura, memang apa yang salah dari nya?

Naura mempercepat langkah nya menuju kelas. Perasaan nya benar-benar tidak enak sekarang, kenapa semua orang menatap Naura seperti itu, apa lagi saat mendengar ada yang menyebut nya anak haram itu benar-benar membuat Naura merasa tersindir.

Sesampai nya dikelas Naura disambut dengan tatapan yang sama seperti dikoridor tadi. bahkan secara terang-terangan mereka berbisik membicarakan Naura. Sebenarnya apa yang terjadi?

"Selain miskin, ternyata lo juga anak haram ya" Sindir Mayang secara terang-terangan

Naura tersentak, apa maksud Mayang berbicara seperti itu?

"Mayang jaga ucapan lo!" Bukan Naura yang berbicara tapi Adel.

"Kenapa, lo ga terima? Temen lo itu emang anak haram kali. Anak yang tidak diharapkan kehadirannya" Tukas Mayang sinis.

Deg.

Hati Naura nyelocos begitu saja, saat mendengar ucapan menusuk dari Mayang.

"Mayang, apa maksud kamu?" Tanya Naura bingung

Mayang menyunggingkan senyum sinis nya "Ga usah pura-pura bego. Berita tentang lo sebagai anak haram itu udah tersebar"

Naura diam mematung. Kenapa bisa Mayang menyebut nya anak haram? bahkan soal kehadiran nya yang tidak pernah diharapkan sebagai anak. Dari mana Mayang tahu itu semua.

"Nau, lo jangan dengerin si uler ini. Itu semua ga bener" Ucap Adel meyakinkan Naura

Naura beralih menatap Adel, seolah minta penjelasan "Adel, sebenarnya ada apa?"

Adel bungkam. Ia tidak tahu harus bagaimana menjelaskan nya pada Naura.

***

Naura Velencia, murid penerima beasiswa ternyata adalah anak haram.

Anak yang tidak pernah diharapkan.

Tidak jelas asal usul nya.

Waktu seakan berhenti begitu saja saat Naura membaca tulisan itu. Tulisan yang terpampang jelas dimading SMA Nusa bangsa. Berserta foto Naura yang sedang menangis dihadapan seorang laki-laki yang hanya terlihat punggung nya saja. Sudah dipastikan laki-laki itu adalah Papah nya.

Entah siapa yang menempel nya, yang jelas pengumuman itu mampu menyita semua perhatian siswa dan siswi untuk melihat nya. Apa karna ini semua orang membicarakan Naura? Tapi siapa seseorang yang sudah tega melakukan hal seperti ini.

"Pantesan aja lo deketin Altair, pasti mau ngincer harta nya kan" Naura menoleh mendengar ucapan seseorang yang ternyata adalah Tania.

"Secara lo miskin, Udah pasti lo ngincer duit Altair buat biayain hidup lo" Lanjut Tania menuduh Naura

"LO KALO NGOMONG DIJAGA!" Tunjuk Adel pada Tania

"Loh kenapa, emang bener kan. Temen lo itu kegatelan, deketin Altair karna duit nya" Ucap Tania lagi

NaurAltair (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang