"Selamat pagi Ra" Sapa Altair tersenyum manis pada Naura"Al kamu ngapain disini?" Naura kaget melihat Altair sudah berada didepan rumah nya pagi-pagi seperti ini.
"Jemput lo hehe" Jawab Altair cengegesan
"Ga perlu, kamu pulang aja."
"Lo hobi banget ngusir gue si Ra" Ucap Altair cemberut "Gue udah jauh-jauh kesini tau"
"Bukan gitu maksud aku" Naura bingung harus menjawab apa
"Berangkat bareng gue ya" Ajak Altair lagi
Naura menggeleng pelan "Aku ga bisa"
"Kenapa?" Tanya Altair "Tenang aja gratis kok, dijamin aman sampe sekolah. Dari pada lo naik angkot bayar, Terus belum terjamin keamanan nya"
"Gabisa Al aku--"
"20 menit lagi bel masuk, gue yakin kalo lo ga bareng gue, pasti lo telat"
"Al aku--"
"Lo mau nanti telat terus dihukum Bu Susi"
"Al--"
"Inget Ra, lo kan murid baru masa udah telat dateng kesekolah."
"Yaudah iya aku berangkat sama kamu" Ucap Naura pada akhirnya, membuat Altair tersenyum senang. Sepertinya menolak pun percuma, Altair selalu menyela ucapan nya membuat Naura sedikit kesal dengan tingkah menyebalkan Altair.
Altair melajukan motor nya dengan kecepatan sedang membelah jalanan ibu kota yang tampak ramai pagi ini karna banyak kendaraan yang berlalu lalang.
"Pegangan Ra gue mau ngebut" Ucap Altair dibalik helm full face nya
"Hah?" Naura tidak mendengar apa yang Altair ucapkan
"Pegangan gue mau ngebut" Ucap Altair lagi, sedikit berteriak.
"Kamu sakit perut?" Tanya Naura ngawur, ia tidak mendengar apa yang Altair ucapkan.
Altair membimbing tangan Naura untuk memeluk pinggang nya membuat Naura melotot kaget.
"PEGANGAN" Teriak Altair, sedetik kemudian ia melajukan motor nya dengan kecepatan tinggi membuat Naura reflek langsung memeluk nya.
Ternyata gini rasa nya dipeluk sama cewek pantes aja Bima seneng kalo dipeluk adel -Altair membatin dalam hati tersenyum senang
Pinter banget modus nya.
"Al pelan-pelan" Cicit Naura takut memeluk erat pinggang Altair.
Mendengar Naura yang ketakutan Altair memelankan laju motor nya.
"Terus pegangan ya Ra biar ga jatoh" Ujar Altair membuat Naura sadar kalau saat ini ia sedang memeluk pinggang laki-laki itu
"Ehh..jangan dilepas gini aja" Altair menahan tangan Naura yang ingin lepas dari pinggangnya.
"Ga enak Al kaya gini" Ucap Naura
Altair mengendarai motor dengan satu tangan dan yang satu nya lagi memegang tangan Naura dipinggang nya.
"Enakin aja Ra buktinya gue enak kok empuk-empuk gitu" Jawab Altair ambigu tapi karna Naura kelewatan polos jadi tidak mengerti maksud Altair.
***
Jam sudah menunjukkan pukul 07.15 itu artinya bel masuk sudah berbunyi sejak lima belas menit yang lalu, sekolah sudah sepi karna semua murid berada didalam kelas nya masing-masing. Terkecuali Altair yang masih nongkrong dikantin memakan dua porsi nasi goreng sekaligus, walaupun badan Altair itu kurus tapi kalau soal makan jangan ditanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/245025353-288-k267561.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NaurAltair (END)
Teen Fiction[Follow sebelum membaca ya] Naura Velencia gadis dengan berbagai permasalahan dihidup nya, cukup dengan satu senyuman maka orang akan mengira ia baik-baik saja. Padahal kenyataan nya tidak. Hidup Naura penuh dengan kesedihan, Hanya saja Naura terlal...