SETELAH sukses meresmikan hubungan nya dari teman menjadi pacar, Altair tidak sungkan untuk mengumumkan nya pada semua orang, bahkan ia sengaja memperlihatkan nya agar semua orang tau bahwa sekarang Naura adalah pacar nya.
Seperti pagi ini, dengan sangat percaya diri Altair menggandeng tangan Naura, berjalan berdua dikoridor mengantar Naura ke kelas. Karna mulai saat ini, itu adalah kebiasaan baru yang akan Altair lakukan.
"Al, jangan kaya gini aku malu" Ucap Naura pelan, karna banyak sekali pasang mata yang tertuju pada nya. Hal itu membuat Naura menjadi risih.
"Pacar lo--ehh kamu itu ganteng Ra, jadi ga usah malu." Sahut Altair enteng
"Bukan itu Al tapi--"
"Apa liat-liat ga pernah liat orang gandengan tangan ya?"
"Mata nya dikondisikan jangan sampe gue colok atu-atu!" Sewot Altair pada beberapa siswi yang sebegitu nya memperhatikan ia dan Naura
Mendengar itu Naura semakin risih saja, ia berusaha untuk melepaskan genggaman tangan Altair tapi genggaman itu terlalu kuat.
"Jangan takut Ra, ada gue--ehh aku yang akan melindungi kamu sekarang." Ucap Altair karna Naura berusaha melepaskan genggaman tangan nya.
"Tapi al--"
"Sttt..ga ada tapi-tapian, mulai sekarang kita akan selalu menggenggam" Potong Altair cepat
Naura hanya diam saja, mungkin ini adalah resiko yang harus ditanggung nya. Karna menutupi nya pun percuma, semua orang sudah pasti akan tau. Dan yang bisa Naura lakukan adalah bersikap masa bodo dengan anggapan orang tentang nya, walaupun ia tau itu tidak lah mudah.
"Kita harus uwu-uwuan nyaingin Bima sama Adel, jadi ga boleh malu lagi, oke." Altair beralih merangkul Naura
Naura hanya bisa pasrah menerima segala perlakuan Altair pada nya. Sebisa mungkin Naura harus menghilangkan rasa takut itu, karna ia sudah punya Altair disisinya jadi tidak ada yang perlu ditakuti lagi kan?
Tidak terasa mereka berdua sudah sampai didepan kelas Naura. "Mau gue--ehh aku" Altair menampar mulut nya pelan karna ia belum terbiasa menggunakan kata aku kamu.
"Mau aku anterin sampe dalem ga?" Ralat Altair
Bukan nya menjawab Naura justru terkekeh "Kalo ga bisa ga papa Al, pake lo gue aja ga usah aku kamu"
Altair menyengir menggaruk tengkuknya yang tidak gatal "Pengen nya gitu tapi sekarang lo ehh kamu pacar aku, masa manggil lo gue, tar kita ga uwu dong."
"Yaudah terserah kamu deh, aku masuk ke kelas dulu ya" Ucap Naura
"Nanti Istirahat gue--ehh aku samper kamu kesini ya" Naura mengangguk, mengiyakan ucapan Altair.
"Semangat belajar nya cintaku" Altair tersenyum mengusap rambut Naura pelan "Kalo ada yang macem-macem bilang sama gue maksud nya aku, biar aku omelin orang nya"
"Iya Al" Balas Naura tersenyum
"Inget! Jangan sembunyiin apa-apa lagi." Kata Altair lagi
"Janji?"
Naura menautkan jari kelingking nya ke jari kelingking Altair sebagai tanda ia berjanji.
"Kalo bohong aku sentil" Altair menyintil dahi Naura pelan
"Iya Al, kan aku udah janji."
Kenapa pacar nya itu begitu cerewet, eh.
"Gue maksudnya aku ke kelas ya" Altair melambaikan tangan nya sebelum pergi, Naura yang melihat itu hanya bisa geleng-geleng. Baru hari pertama mereka pacaran tapi Altair sudah secerewet ini. Tapi Naura tidak marah, karna itu adalah bentuk bahwa Altair begitu peduli pada nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NaurAltair (END)
Teen Fiction[Follow sebelum membaca ya] Naura Velencia gadis dengan berbagai permasalahan dihidup nya, cukup dengan satu senyuman maka orang akan mengira ia baik-baik saja. Padahal kenyataan nya tidak. Hidup Naura penuh dengan kesedihan, Hanya saja Naura terlal...