74. Peringatan keras

72 8 5
                                    


Kata orang, cinta pertama seorang anak perempuan adalah Ayah nya. Tapi bagiku Ayah adalah patah hati pertama yang aku dapatkan. -Naura Velencia

***

"Ucapan saya waktu itu tidak main-main!" Ucap Frans menunjuk Naura dengan tatapan benci nya.

Frans (Papah Naura) mendatangi rumah Naura malam-malam untuk memberi peringatan pada Naura, jika ucapan nya waktu itu tidak main-main!
Naura harus jauh dari Altair bagaimanapun cara nya.

"Aku cinta sama Altair Pah" Lirih Naura

"Kamu sadar kamu siapa?!" Tanya Frans sengit "Kamu liat diri kamu, dan liat keluarga Altair! Apa kamu pantas bersanding dengan mereka? Atau Kamu sengaja ingin membuat semua orang tau kalau kamu adalah anak saya iya" Tuduh nya

Naura menggeleng pelan, bukan itu maksud nya.

"Aku terima Papah ga pernah menganggap aku anak, Aku turuti semua keinginan Papah buat nyembunyiin fakta itu dari orang-orang untuk menjaga nama baik Papah, Aku terima semua kebencian yang Papah berikan selama ini untuk aku,  walaupun itu semua menyakiti hati aku, aku tetep lakuin demi Papah. Demi Papah bahagia" Naura mengungkap kan segala unek-unek nya selama ini

"Tapi Naura mohon Pah, Naura pengen cuma ngerasain bahagia. Bahagia yang selama ini ga pernah Naura dapatkan dari Papah, dan bahagia itu Naura dapatkan dari Altair. Jadi tolong jangan paksa Naura pisah sama Altair" Ucap Naura memohon dengan sangat, berharap Papah nya bisa mengerti.

"Kamu ingin membuat saya malu, Kamu ingin mengancurkan reputasi saya dan juga keluarga saya, dengan bersama Altair? agar pelan-pelan semua orang tau kamu adalah anak saya. Anak pembawa sial, yang tidak pernah saya harapkan kehadiran nya." Ujar Frans begitu pedas

Dada Naura benar-benar sesak mendengar nya, rasa nya selalu sama. Begitu menyakitkan.

"Sehina itu aku dimata Papah?" Naura mati-matian menahan air mata nya "Bahkan untuk mengakui aku aja Papah begitu malu, apa aku bener-bener sehina itu?"

"Kamu adalah kesalahan! Kamu lahir karena kesalahan yang seharus nya ga pernah terjadi. Kalau aja ga ada kamu didunia ini, Hidup saya tidak akan seperti ini!" Jawab Frans berang

Jatuh sudah air mata yang sedari tadi Naura tahan, ia berusaha untuk tidak menangis tapi tidak bisa. kata-kata yang diucapkan Papah nya, selalu berhasil melukai hati Naura.

"Dengan hadir nya kamu didunia ini, sudah cukup memberi beban untuk saya! Hidup saya nyaris hancur karena kamu. Kalau bukan karena Arumi yang mati-matian mempertahankan kamu, saya pastikan kamu sudah lenyap waktu itu!"

Tangis Naura pecah mendengar nya, sebegitu tidak diharapkan nya ia oleh Papah nya sendiri. Bahkan sebelum Naura lahir ke dunia Papah nya sudah berniat untuk melenyapkan nya, Naura sendiri tidak pernah meminta untuk dilahirkan jika akhirnya akan seperti ini.
Lebih baik Naura tidak pernah ada, dari pada ada tapi tidak dianggap.

"Kalau tau akhirnya akan seperti ini, aku lebih memilih untuk tidak pernah terlahir didunia ini Pah." Ucap Naura serak, air mata nya mengalir deras.

"Kamu memang seharus nya tidak pernah lahir!" Ujar Frans dengan penekanan disetiap kata nya

Tubuh Naura bergetar, menahan segala sesak didada nya. Hati nya serasa ditusuk dengan ribuan pedang, rasa nya begitu sakit, sangat sakit.

"Simpan air mata kamu yang tidak berguna itu! Saya peringatkan sekali lagi, jauhi Altair kalau kamu masih ingin hidup dengan tenang. Kalau kamu tidak juga melakukan nya, saya pastikan kamu tidak akan pernah bertemu dengan Altair lagi." Ucap Frans tidak main-main

NaurAltair (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang