67. Masalah baru?

91 10 7
                                    

"Mau kemana kamu?"

Altair menoleh mendengar suara seseorang, yang ternyata adalah Papi nya. "Papi kalo masuk kamar orang ketuk pintu dulu"

"Mau kemana kamu rapih banget?" Tanya Arland lagi, tanpa menanggapi ucapan Altair yang tadi.

"Papi kok dirumah, ga kerja?" Tanya balik Altair

"Papi nanya kamu, kenapa kamu nanya balik" Balas Arland, sedikit kesal.

"Aku mau ketemu dokter Bram" Jawab Altair, Dokter Bram adalah dokter pribadi keluarga Altair.

"Mau ngapain kamu ketemu Dokter Bram?"

"Mau ngopi bareng"

"Altair!!" Arland benar-benar kesal dengan anak nya yang satu itu

"Aku mau chek ke rumah sakit"

Arland membulatkan mata nya "Memang nya kamu sakit apa? Kok Papi ga tau?"

"Sakit hati Pi" Jawab Altair

"Altair Papi serius!"

"Papi khawatir ya?"

Arland mendengkus, Anak nya memang suka sekali menguji kesabaran orang. "Papi nanya serius, bisa ga kamu jawab nya yang bener!"

"Sabar Pi, jangan emosi gitu dong" Ucap Altair santai

"Aku kan udah bilang, Aku cuma mau chek." Jelas Altair

Ya, Altair berniat untuk memeriksakan dirinya ke dokter. Sesuai dengan saran Lintang waktu itu, sakit dikepala nya sudah sangat sering terjadi. Altair hanya ingin mengetahui sebenarnya ia sakit atau hanya sekedar pusing biasa.

"Emang kamu sakit apa, sampe harus dichek segala?"

"Aduhh, Papi bisa ga jangan nanya mulu, kaya wartawan aja." Ujar Altair

"Kalo gitu Papi anterin buat mastiin keadaan kamu"

Altair langsung menggeleng, menolak usulan Arland "Papi pikir aku anak SD, yang kalo berobat dianterin. Aku bisa sendiri"

"Kamu itu kan rada-rada, yang ada nanti malah ga bener"

"Astagfirullah, Papi demen banget seudzon sama anak sendiri. Heran"

"Udah ah, aku buru-buru udah janjian sama Om Bram" Altair keluar dari kamar nya, tapi baru beberapa langkah, handphone nya berbunyi.

Ada nomor tidak dikenal menelpon nya, baru saja Altair ingin mengangkat nya, Tapi panggilan itu sudah terputus. Selang tak berapa lama dari itu ada pesan masuk, Altair segera membaca nya.

+62*****

Naura akan mati, dunia lo akan hancur!

Altair sukses membulatkan matanya membaca pesan tersebut, siapa yang berani mengirim pesan seperti itu?

"Anji*g" Umpat nya

"Heh kenapa kamu?" Tanya Arland yang mendengar umpatan Altair

Kita tunggu kehancuran lo, melihat Naura bersimbah darah.

Belum selesai, seseorang tersebut mengirim kembali pesan yang sama, pesan yang berisi ancaman untuk nya. Altair semakin tidak tenang dengan ini semua, ia berusaha menghubungi nomor tersebut tapi tidak bisa.

Arland hanya bisa memperhatikan Altair yang tiba-tiba menjadi gelisah, entah siapa yang mengirim nya pesan. Tapi terlihat jelas Kalau Altair marah, setelah membaca pesan itu.

"ARGHHHH anj*ng!" Maki Altair kesal

"Altair kamu kenapa?" Tanya Arland menghampiri Altair

"Sekarang bukan saat nya bercanda Pi, Aku harus pergi" Setelah mengatakan itu, Altair pergi dengan terburu-buru, membuat Arland menyerit heran.

NaurAltair (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang