55. Sakit💔

155 12 0
                                    


Ternyata gini ya rasa nya dikecewain sama orang yang kita cinta, Sesakit ini. -Altair Maxmilan

***

NAURA memutuskan untuk menemui Altair, menyelesaikan masalah mereka berdua. Naura rasa, dua hari adalah waktu yang lebih dari cukup untuk memenangkan diri dan pikiran nya. Karena ia tidak mungkin membiarkan ini menjadi semakin berlarut-larut.

Jam istirahat Naura memutuskan untuk menghampiri Altair yang berada dikantin bersama teman-teman nya, dan Altair mengiyakan ajakan Naura dengan semangat. Altair memang tetap lah Altair, walaupun mereka sedang tidak baik-baik saja tapi Altair selalu menunjukan senyum nya, dalam keadaan apapun itu.

"Hmm..maaf ya Ra" Ucap Altair membuka pembicaraan, Naura yang mendengar itu menoleh pada Altair.

Saat ini mereka sedang berada dirofftop sekolah, berdiri berdampingan sambil menikmati sejuknya udara. Karena kebetulan cuaca sedang tidak panas. Itulah sebab nya Naura mengajak Altair untuk berbicara diatas rofftop.

"Maaf, Aku belum bisa jadi pacar yang baik buat kamu. Pasti kamu malu ya punya pacar ceroboh, bodoh, dan kekanak-kanakan kaya aku." Altair sedikit menundukkan wajah nya

Naura menggeleng pelan "Engga Al, justru aku beruntung punya kamu. Aku yang minta maaf karena udah diemin kamu dua hari ini"

"Jangan minta maaf Ra, kamu ga salah. Disini aku yang salah. maaf untuk semua nya ya Ra, aku belum bisa menjadi yang terbaik buat kamu."

"Kaya nya semenjak kenal aku, kamu jadi kena masalah terus ya? Masalah aku yang harus nya bukan urusan kamu, malah jadi urusan kamu juga" Ucap Naura

Altair menyerit heran mendengar ucapan Naura "Kenapa kamu ngomong gitu? Kamu salah kalo berfikir kaya gitu"

"Sebelum aku kenal kamu, aku ini emang udah sering kena masalah Ra. Kamu ga percaya? Kamu bisa tanya Bu Susi, dia menyimpan semua daftar kenakalan aku dari pertama masuk sekolah sampai sekarang."

"Jadi ini ga ada sangkut paut nya sama kamu. Menurut aku ga ada orang yang hidup ga punya masalah, semua pasti punya masalah." Sambung Altair

"Tapi kita tetep beda Al, aku ga bisa bersama kamu dalam waktu yang lama. Aku cuma manusia biasa yang juga punya rasa capek, jujur aku capek jadi perbincangan satu sekolah semenjak kenal kamu. Aku berusaha ga peduli, tapi ternyata ga semudah itu. Aku cuma pengen tenang" Ujar Naura

"Apa maksud kamu ngomong gitu Ra? Udah berapa kali aku bilang, kita sama! Kita ga berbeda. Hubungan ini yang jalanin kita bukan mereka"

"Kamu ga ngerti Al, kamu ga tau rasa nya menjadi Upik abu yang harus bersanding dengan seorang pangeran! Rasa nya sangat ga pantas--"

"RA!" Sela Altair emosi "Harus berapa kali aku tegesin! Kita sama, bukan kita yang tak sama. Kalau kamu masalahin status sosial, asal kamu tau, yang kaya itu Papi aku, bukan aku. Orang tua aku juga Nerima kamu apa ada nya, apa si yang kamu takutin, hah? Aku mesti buktiin gimana lagi kalau aku tulus sayang sama kamu, aku harus gimana lagi buat kamu percaya kalo kita bisa hadepin semua nya bareng-bareng" Ucap Altair menggebu-gebu dengan dada naik turun menahan emosi, ia kesal Naura masih saja mempermasalahkan perbedaan itu.

Naura hanya bisa diam, ia mengedipkan matanya beberapa kali. Untuk pertama kali nya Altair berbicara dengan nada membentak seperti itu. Naura seperti kaget dan juga schok.

Altair yang melihat Naura diam, seketika sadar dengan apa yang baru saja dikatakan nya. Ia melakukan kesalahan lagi, dengan membentak Naura. Dengan cepat Altair menggapai salah satu tangan Naura dan menggenggam nya.

NaurAltair (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang