SUDAH hampir setengah jam Altair pingsan. Tapi laki-laki itu tidak menunjukan tanda-tanda untuk membuka mata nya, hidung nya sudah diberi minyak kayu putih dan juga wangi-wangian yang lain, berharap hal itu bisa membuat Altair sadar."Ga lucu banget si, dia pingsan cuma gara-gara liat Naura." Seru Gilang, melihat Altair tak kunjung sadar.
Naura tidak berhenti mengusap hidung Altair menggunakan minyak kayu putih, berharap Altair membuka mata, Naura benar-benar khawatir sekarang.
"Pi, Mending kita bawa Altair ke rumah sakit aja." Usul Rani cemas, melihat Altair tak kunjung membuka mata nya.
"Mami tenang dulu, pasti Altair bentar lagi bangun." Ujar Arland menenangkan istrinya
"Altair udah terlalu lama pingsan Pi, masa dia ga bangun-bangun."
"Coba aja siram pake Aer seember Tante, pasti dia bangun." Semua yang ada disana menoleh ke pemilik suara itu.
"Lo kalo ngasih saran yang beneran dikit Lang" Bisik Juna yang berada disebelah nya
"Nah iya tuh, coba siram aja Tante pasti Ka Al bangun." Ucap Marsha setuju dengan usul Gilang
"Sya!" Ucap Gamma pelan namun tegas, langsung membuat Marsha diam.
"Kalo sampe lima menit Altair ga bangun juga, Baru kita siram." Ucap Arland
"Papi serius?" Tanya Rani yang diangguki Arland
"Ga ada cara lain Mi, kamu tau kan anak itu sedikit rada-rada. Mungkin dengan disiram Altair bakal bangun." Rani hanya bisa menghela nafas panjang mendengar ucapan Arland
"Al bangun, Jangan bikin aku khawatir gini." Naura mengusap Pipi Altair lembut, Sungguh ia benar-benar cemas. Naura merasakan kalau kulit Altair begitu dingin, wajah nya juga pucat.
Sebenarnya apa yang terjadi? Apa benar Altair pingsan hanya karena melihat nya?
"Buruan bangun Al, Lo pingsan apa ngebo si lama amat." Seru Gilang
"Gue baru kali ini liat Altair pingsan, ga kaya biasa nya." Cetus Bima
"Yaelah Bim, Lo kaya ga tau Altair aja. Dia kan lebay" Mulut Gilang benar-benar ceplas-ceplos, meskipun ada kedua orang tua Altair disitu.
"Tapi bener juga apa kata Bima, kali ini Altair ga kaya biasa nya. Kalo dia pingsan cuma liat Naura, ga mungkin selama ini kan?" Ucap Juna
Semua mendadak diam, memikirkan apa kata Juna.
"Kalian tenang saja, Altair mungkin mau ngeprank. selain menyebalkan, dia juga jahil." Ujar Arland berusaha berfikir positif
"Udah setengah jam Altair belum bangun juga, Mana ada pingsan selama itu Pi." Rani semakin cemas mengenai keadaan Altair
"Biar Papi siram dia--"
"Altair, akhinya kamu sadar." Arland tidak jadi meneruskan ucapan nya, saat mendengar suara Naura, tatapan nya beralih pada Altair yang perlahan membuka mata.
"Syukurlah kamu sadar juga" Rani menghela nafas lega melihat Altair sudah sadar
"Pada ngapain?" Altair berusaha bangun, mengubah posisi nya menjadi duduk.
"Kita kan lagi ngeryain ulang tahun, ko pada disini?" Tanya Altair lagi, ia seperti orang Ling-lung sekarang.
"Kamu tadi pingsan Al, makanya kita semua ada disini." Jawab Naura
"Aku pingsan Ra?" Altair menunjuk dirinya sendiri, dan dijawab anggukan oleh Naura.
"Lo pingsan gara-gara liat Naura. Parah banget Lo, liat pacar udah kaya liar setan, Langsung pingsan." Tukas Gilang
KAMU SEDANG MEMBACA
NaurAltair (END)
Teen Fiction[Follow sebelum membaca ya] Naura Velencia gadis dengan berbagai permasalahan dihidup nya, cukup dengan satu senyuman maka orang akan mengira ia baik-baik saja. Padahal kenyataan nya tidak. Hidup Naura penuh dengan kesedihan, Hanya saja Naura terlal...